KedaiPena.Com ‎- Upaya United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk menginternasionalisasikan masalah Papua tampaknya akan banyak menghadapi kendala secara internal maupun secara eksternal.Â
Kendala internal yang paling menonjol walaupun terkesan disembunyikan oleh kalangan aktivis Papua adalah kecurangan dan melunturnya figur Benny Wenda.‎
Selain itu, secara eksternal banyak permasalahan di kawasan Kepulauan Pasifik yang menyebabkan negara-negara Pasifik Selatan akan sangat tergantung kepada Indonesia.Â
‎
Dalam pertemuan ke 10 Pasific Islands Conference’s of Leaders Meeting (PICLM) di Honolulu, Hawai, Peter O Neil sebagai Ketua PICLM mengatakan, salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah konektivitas yang mendukung inisiatif utama regionalisme Pasific Islands Forum (PIF) dibawah kerangka “Framework for Pasific Regionalismâ€.‎
Menurutnya, saat ini regionalisme Pasifik didorong oleh keinginan bersama untuk memanfaatkan sumber daya kolektif, merampingkan agenda regional dan memobilisasi perhatian politik untuk bangsa dan negara di wilayah Kepulauan Pasifik.Â
Regionalisme Pasifik akan lebih berhasil apabila mitra Post Forum Dialog bersama dengan Pasifik saling mendukung dalam menghadapi isu-isu kepentingan bersama baik di wilayah Pasifik maupun di tingkat global.
‎
Saat ini, negara-negara di kawasan Pasifik memiliki teman dan sekutu dalam menghadapi perang terhadap perubahan iklim, dimana Presiden AS Barrack Obama memberikan perhatian yang sangat serius terhadap masalah perubahan iklim.
‎
“Dalam salah satu pertemuan pimpinan APEC tahun 2015, telah berbagi informasi mengenai masa depan yang suram akan dihadapi banyak komunitasn masyarakat negara-negara di Kepulauan Pasifik, dan di masa mendatang sejumlah negara Pasifik akan hilang apabila tidak segera dilakukan langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim,†ujar Peter O Neil.
‎
Saat ini masyarakat internasional yang merasakan gangguan di bidang politik dan ekonomi akan berdampak pada masalah keamanan. Saat ini terdapat ketegangan di lautan, meningkatnya ancaman teroris dari Timur Tengah dan rasa frustasi diantara kekuatan politik terkuat di dunia.
‎
Di sisi ekonomi, kita menghadapi tekanan keuangan yang signifikan dengan harga komoditas yang rendah, perlambatan ekonomi China dan ketidak pastian di Uni Eropa setelah Inggris keluar dari anggota Uni Eropa. Menurut beberapa pengamat, ketidakpastian global saat ini hampir sama dengan sebelum Perang Dunia I dan II.Â
“Oleh karena itu, para pemimpin dunia harus belajar dari sejarah dan tidak mengulangi kesalahan. Semua pihak harus mengelola ketegangan politik saat ini melalui dialog,” jelas dia.Â
Semua pihak juga harus mengelola tantangan ekonomi saat ini dengan tetap berpegang pada manajemen keuangan yang masuk akal dan menjajaki peluang perdagangan yang inovatif.
‎
(Icahd/Prw‎)