KedaiPena.Com – Deklarator dan pemrakarsa Petisi Dukungan Masyarakat Ekonomi Yogyakarta Istimewa terhadap Bandara Kulon Progo, Indro Kimpling Suseno menyatakan bahwa komunitasnya akan terus mendukung upaya upaya pemerintah dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Utamanya infrastruktur pariwisata seperti bandar udara dan lainnya.
“Ini solusi untuk masalah kepadatan lalu lintas udara di Adi Sucipto. Kepadatannya harus diurai dengan menyediakan bandara yang kapasitasnya lebih besar,” kata Indro di Yogyakarta, Senin (16/7/2018).
Lebih lanjut Indro menyampaikan bahwa perekonomian Yogyakarta sangat bergantung pada pariwisata. Artinya perekonomian daerah Kulon Progo dan Yogyakarta pada umumnya sedikit banyak akan dipengaruhi oleh kehadiran bandara baru yang disebut akan menjadi salah satu bandara “masterpiece” yang dibangun dan dikelola PT Angkasa Pura 1 (Persero).
Permasalahan berlarut-larutnya proses pembebasan tanah di areal yang akan dibangun bandara tersebut dikarenakan adanya sebagian kecil warga yang masih meminta ganti rugi yang lebih tinggi. Meskipun harga yang sudah dikonsinyasi oleh PT Angkasa Pura 1 sudah terbilang tinggi bila dibandingkan dengan nilai jual pada awalnya.
“Angkasa Pura 1 itu agen pembangunan, bukan developer yang kerjanya cari untung aja, jadi harus didukung,” ujar pria yang biasa dipanggil Mas Kimpling ini.
“Semua upaya sudah dilakukan untuk memberikan yang terbaik bagi warga terdampak. Rumah dikasih gratis sama Pemkab (Kulon Progo), yang belakangan di msewakan rumah sama AP1, lah kurang apa?,” dia bertanya.
Ia menambahkan sudah bertemu Direktur Pengembangan Bisnis dan Hubungan Internasional PT Angkasa Pura 1 Sardjono Jhony Tjirokusumo atau Kapten Jhony.
Dalam paparan Kapten Jhony, Mas Kimpling menyimpulkan, tidak pantas rasanya sebuah kepentingan nasional untuk masyarakat luas tersandera oleh keinginan sebagian kecil masyarakat yang menolak Bandara tersebut.
Laporan: Irfan Murpratomo