KedaiPena.Com- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan penyebabnya banyaknya korban jiwa dalam tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu,(1/10/2022). Kapolri menyebut para korban meninggal lantaran mengalami asfiksia atau kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh berkurang.
“Banyak muncul korban yang mengalami patah tulang yang mengalami trauma di kepala dan juga sebagaian besar meninggal mengalami asfiksia,” kata Kapolri Jenderal listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di yang digelar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis,(6/10/2022).
Kapolri menuturkan, bahwa pihaknya menemukan jika PT Liga Indonesia Baru atau LIB selaku penyelenggara Liga 1 tidak melakukan verifikasi kepada stadion Kanjuruhan, Malang. Menurut Kapolri verifikasi dilakukan KIB terakhir pada tahun 2020.
“Ditemukan bahwa PT LIB selaku penyelenggara tidak melakukan verifikasi kepada stadion, verifikasi terkahir tahun 2020 dan ada beberapa catatan khususnya keselsamatan penonton, dia 2022 tidak verifikasi dan tetap menggunakan 2020 dan belum ada perbaikan dari catatan tersebut,” papar Kapolri.
Parahnya lagi, kata Kapolri, panitia penyelenggara atau panpel tidak menyiapkan mekanisme keadaan darurat untuk menangani situasi khusus seperti yang terjadi di Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
“Kemudian ditemukan fakta juga penontotn yang hampir 42 ribu pada saat kita dalami dari panpel tidak menyiapkan keadaan darurat untuk menangani situasi khusus sebagaimana diatur regulasi PSSI tentunya kelalaian tersebut menimbulkan pertanggungjawaban,” tandas Kapolri.
Laporan: Tim Kedai Pena