KedaiPena.Com- Dalam memperingati kemerdekaan RI 76 tahun, BPIP seharusnya tidak memancing benturan antara agama dan negara dengan menyelenggarakan lomba bertemakan ‘Hormat Bendera Menurut Hukum Islam’ dan kedua, ‘Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam‘.
Anggota DPR RI dari Gerindra Fadli Zon menilai, bahwa kedua tema tersebut terkesan sengaja memancing untuk memecah belah bangsa.
“BPIP sengaja membenturkan Islam dan nasionalisme dengan mengangkat dua tema tersebut, Jangan lagi suasana politik 1950an orde lama diangkat kembali,” ujar Fadli Zon dalam zoominari kebijakan publik Narasi Institute Memaknai Kemerdekaan di Tengah tantangan Pandemi, ditulis, Sabtu, (14/8/2021).
Fadli Zon mengingatkan, jika tujuan Indonesia bernegara menurut founding father Muhammad Hatta masih jauh dari kenyataan.
“Kalau kita berbicara memaknai kemerdekaan kita mesti melihat fakta sejarah, saat itu kita merdeka dari penjajahan, sekarang apa tujuan kita merdeka, menurut bung Hatta tujuan kemerdekaan untuk kebahagiaan masyarakat, untuk kesejahteraan rakyat ada kehadiran negara, adanya kebebasan berekspresi, ada keamanan dan kedamaian kita hidup di Indonesia. Itu semua masih lemah dewasa ini,” papar Fadli Zon.
Fadli Zon juga melihat, jika pemimpin akhir-akhir ini mengalami pendangkalan pemahaman terkait tujuan bernegara.
“Saat ini ada kedangkalan tokoh-tokoh kita yang membenturkan antara Islam dan Pancasila. Bangsa kita sangat rawan akan bubar kalau pemimpin Indonesia lemah dan tidak faham sejarah. Saat ini banyak akrobat yang terjadi di bidang politik dan hukum ini berpotensi memunculkan distrust. Masyarakat masih jauh dari kesejahteraan, akebahagiaan, kebebasan dan kedamaian,” pungkas Fadli Zon.
Laporan: Sulistyawan