KedaiPena.Com- Posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di masa kepemimpinan periode pertengahan kedua ini terlihat kurang kokoh. Hal itu bisa terlihat dari ketidakkompakan parpol pendukung saat menyikapi kebijakan yang dikeluarkan Jokowi.
“Presiden Jokowi seperti sedang menghadapi dilema. Utamanya adanya indikasi friksi di internal kabinet,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar (UAI), Ujang Komarudin, Kamis,(28/4/2022).
Ujang menambahkan, loyalitas partai pendukung cenderung mulai mengendur di pertengahan periode kedua pemerintahan Jokowi ini.
“Saya melihat Jokowi seperti sedang berada di pusaran perang dingin antara PDIP vs Golkar. Mengapa demikian? Misal adanya peralihan kewenangan dari kementerian perdagangan ke kementerian industri melalui Permenperin 8/2022. PDIP kita tahu sangat frontal dengan adanya peralihan kewenangan itu. Golkar di satu sisi justru mengendalikan sektor-sektor ekonomi strategis,” ungkapnya.
Menurutnya, harapan publik agar Jokowi bersikap tegas dan pro rakyat dalam berbagai kebijakannya itu sulit terwujudkan. “Karena posisi Jokowi sekali lagi sedang dilema. Jokowi terjebak di tengah pusaran perang dingin antara PDIP vs Golkar yang keduanya merupakan parpol besar yang tak mudah didikte. Tantangan terberat Jokowi saya kira soal bagaimana mengkonsolidasikan dua kekuatan parpol itu secara terukur,” pungkasnya.
Laporan: Sulistyawan