KedaiPena.Com- Anggota Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto menyampaikan duka cita yang mendalam atas tragedi jatuhnya dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara atau AU jenis Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). Anton berharap keluarga korban dari tragedi jatuhnya dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara atau AU jenis Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur ini dapat diberikan ketabahan.
“Saya mengucapkan belasungkawa turut berduka cita atas musibah yang menimpa keluarga besar TNI umumnya dan TNI AU khususnya. Semoga 4 keluarga korban diberikan ketabahan dari peristiwa duka ini. Semoga para korban mendapatkan terbaik di sisinya,” kata Anton, Jumat,(17/11/2023).
Dalam kesempatan itu, Anton memastikan akan meminta penjelasan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait dengan tragedi jatuhnya dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara atau AU jenis Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
“Saya akan minta penjelasan dari Panglima TNI dan Menhan apa penyebabnya sehingga nantinya kita bersama-sama akan lakukan perbaikan dan pembenahan,” papar Anton.
Anton akan menagih penjelasan terkait pemeliharaan, standard layak terbang dan pengelolaan alutsista khususnya kendaraan tempur darat, laut dan udara pasca tragedi jatuhnya dua pesawat angkatan udara tersebut.
“Memang penyebab terjadinya kecelakaan terdiri dari beberapa faktor baik kondisi cuaca, kondisi pilot nya, kondisi pesawat dan masa kelayakan material pesawatnya,” papar Anton.
Anton berharap, TNI AU tidak terlalu lama dalam memberikan kesimpulan penyilidkan atas insiden kecelakaaan tersebut. Anton menyoroti peristiwa jatuhnya pesawat milik TNI yang kerap terjadi sepanjang tahun 2022 hingga 2023.
“Coba kita mengingat duka pada pada Juli 2022, pesawat tempur T-501 Golden Eagle jatuh di Blora, Jawa Tengah. Beberapa bulan kemudian, pesawat latih TNI AL Bonanza G-36 jatuh di Selat Madura, Jawa Timur. Lalu sekitar Mei 2023, helikopter latih milik TNI AD jatuh di Kab Bandung,” jelas Anton.
Anton mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun terakhir telah terjadi empat kecelakaan tempur udara milik TNI yang mengalami kecelakaan. Anton menegaskan, hal tersebut harus menjadi konsentrasi TNI dan Mengan.
“Jadi kurun waktu 2 tahun terjadi 4 kecelakaan kendaraan tempur udara milik TNI yang mengalami kecelakaan dan yang terbaru jatuhnya 2 pesawat yang sebelum take off dinyatakan layak terbang. Hal ini harus menjadi konsentrasi TNI dan Menhan,” tandas Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat ini.
Laporan: Muhammad Lutfi