KedaiPena.Com – Pandemi Covid-19 mengatrol kenaikan angka kemiskinan Gunungkidul. Dari sebelumnya hanya 16,61 persen, menjadi 17,07 persen pada 2020.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut melalui peningkatan investasi di daerah tersebut.
“Dengan kondisi kita yang angka kemiskinan 17,07 persen kita harus mengundang investasi. Ini diperlukan agar ekonomi kerakyatan dan lainnya meningkat. Kita bantu permudahan perizinan dan sebagainya,” ujar Nanta, panggilannya di Gunungkidul, Selasa malam (9/3/2021).
Bupati yang baru seminggu menjabat ini menilai, saat ini investasi di Gunungkidul dirasa belum maksimal. Dan ia berupaya untuk mendongkrak.
“Saya pernah berbicara dengan bupati daerah lain, kenapa daerahmu yang saat itu APBD-nya rendah, bisa meningkat. Jawabannya, salah satu jalan kebangkitan adalah melalui investasi,” cerita bekas ajudan Ryamizard Ryacudu itu.
“Lalu bagaimana para investor mudah ke satu tempat, ya diamankan. Dipermudah izin tata ruang dan lainnya. Ya tentu dengan tidak melanggar aturan. Hanya kita percepat, kita dukung,” lanjut dia.
Ia menambahkan, berbicara soal investor, banyak juga yang jelas. Banyak juga yang abal-abal. Bukan hanya di satu daerah saja, tapi di banyak lokasi. Ini juga harus menjadi perhatian.
Nanta menyebut, untuk tahap awal, dia memfokuskan diri pada investasi sektor pariwisata di daerah selatan Gunungkidul yang berdekatan dengan pantai.
“Di kawasan itu bisa tumbuh resort dan seperti hotel. Kita sesuaikan, semua dibatasi, termasuk lantai. Memang, sekarang pariwisata di sana sudah menggeliat, dan tetap menimbulkan resistensi,” Nanta mengucap.
Kata dia lagi, banyak lahan dan properti di selatan dan tengah Gunungkidul sudah jatuh ke pemilik modal. Namun seharusnya harus didorong agar dikelola, tidak hanya jadi lahan tidur.
“Bagaimana kalau belanja tanah tapi gak diberdayakan. Malah ini nanti tidak mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” bebernya.
Meski mendorong investasi, namun purna TNI berpangkat mayor ini mengingatkan semua pihak di Gunungkidul memghalalkan segala cara demi investasi.
“Kalau sudah ya sudah. Ke depan jangan menjual-jual lagi. Tapi dikerjasamakan, saling menguntungkan,” jelas Nanta.
“Harus ada MoU saling menguntungkan, kalau tidak diperpanjang ya dikembalikan. Dengan demikian anak cucu masih kita bisa menikmati. Kalau sudah dibeli susah kita ambil itu lagi,” Nanta berharap.
Selain di pariwisata, Nanta juga akan menggenjot investasi di sektor peternakan. Sebab, cluster ini berpengaruh langsung dengan masyarakat.
“Jadi penting investasi di sini. Saya akan memetakan dulu agar tidak salah langkah,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi