KedaiPena.Com- Anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra, Abdul Wachid mengaku miris melihat fenomena praktik bisnis impor pakaian bekas yang kini membanjiri pasar domestik.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara berdaulat seolah dianggap tempat pembuangan akhir barang-barang bekas dalam hal ini pakaian dan sepatu.
“Sampai kapan negara kita jadi tempat buang sampah? Ini permainan para importir yang bekerjasama dengan penjaga pintu masuk barang oknum Bea Cukai,” lirih Anggota Komisi VIII DPR RI itu kepada wartawan, Minggu,(19/3/2023).
Ia menuturkan, mudahnya pakaian impor bekas masuk ke Indonesia karena patut diduga adanya kongkalikong antara pengusaha dengan aparat yang punya kewenangan dalam hal tersebut.
“Tanpa ada pola kejasama tidak akan mungkin bisa masuk baju bekas ke negara kita. Pekerjaan ini sudah lama, akan tetapi anehnya masih bisa lolos,” tandasnya.
Wachid lantas membandingkan pola penegakan hukum yang terjadi selama ini sangat timpang. Menurutnya, aparat penegak hukum seolah tak berdaya jika berhadapan dengan pelaku kejahatan berkerah putih, tapi jika berhadapan dengan kelas teri aparat langsung bergerak.
“Kenapa kalau maling ayam bisa cepat di tangkap oleh aparat penegak hukum tapi kalau pencuri kelas kakap kok sulit di tangkap. Padahal barangnya jelas besar dan terlihat oleh mata. Kok susah di tangkap,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena