KedaiPena.Com- Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI angkat bicara soal rencana pemerintah melakukan impor 200 ribu ton beras untuk memenuhi stok di tengah menipisnya cadangan di gudang Bulog saat ini.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demorkat Bambang Purwanto mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menjaga kedaualatan pangan di tengah rencana impor beras tersebut.
“Keseriusan pemerintah untuk menjaga kedaulatan pangan,” kata Bambang Purwanto, Sabtu,(10/12/2022).
Anggota DPR dari daerah pemilihan Kalimatan Tengah atau Kalteng ini mengakui jika kebijakan impor beras memang memiliki memang lebih murah ketimbang melakukan produksi sendiri.
“Impor ada untungnya(fee) dan lebih murah dari produksi sendiri tapi selisih harga kalau digunakan mendongkrak kesejahteraan petani nilainya sangat kecil,” ungkap Bambang Purwanto.
Bambang Purwanto menegaskan, pemerintah sedianya dapat mendorong produksi beras di dalam negeri agar para petani tanah air dapat sejahtera dan mampu menjaga kedaulatan pangan.
“Sebaiknya dorong produk petani agar petani sejahtera dan mampu menjaga kedaulatan pangan di Indonesia,” jelas Bambang Purwanto.
Bambang Purwanto pun mengungkapkan, jika saat ini pemerintah masih setengah hati dalam mendorong petani negeri sendiri.
“Kan dorong petani juga setengah hati contoh penyediaan pupuk subsidi juga duitnya separuh tidak ada,” beber Bambang Purwanto.
Bambang Purwanto menegaskan, dampak dari mahalnya Bahan Bakar Minyak atau BHK sedianya turut meningkatkan biaya produksi beras. Hal ini, kata dia, belum diperparah dengan lagi benih yg baik juga mahal.
“Angaran Kementerian Pertanian (Kementan) sangat kecil,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena