KedaiPena.Com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Indonesia menjadi negara dengan gangguan tiroid nomor satu di Asia Tenggara pada 2015.
Kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Lily Sriwahyuni Sulistyowati, hal tersebut berdasarkan hasil riset IMS Health.
“Sebanyak 17 juta masyarakat Indonesia mengalami gangguan tiroid,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (27/5).
Jumlah ini, katanya, bisa jadi belum mendekati fakta sesungguhnya. Sebab, banyak kasus gangguan tiroid yangbelum terdiagnosa.
Karenanya, dia berharap Pekan Kesadaran Tiroid Internasional 2017 menjadi momen penting bagi seluruh elemen untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman akan gangguan tiroid.
“Untuk itu, kami menggandeng berbagai pihak untuk melakukan edukasi mengenai gangguan tiroid kepada masyarakat,” bebernya.
Beberapa pihak yang digandeng Kemenkes untuk menyosialisasikan penyakit adalah Perkumpulan Endorkrinologi Indonesia (Perkeni) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan meluncurkan buku saku informasi tiroid untuk masyarakat.
“Dan juga panduan terbaru penanganan gangguan tiroid untuk Dokter Umum di Fasiltas Kesehatan tingkat I,” imbuhnya.
Gangguan tiroid merupakan gangguan yang menyerang kelenjar tiroid, baik gangguan fungsi dalam memproduksi hormon tiroid maupun adanya kelainan kelenjar tiroid tanpa gangguan fungsi.
Hormon tiroid diperlukan dalam metabolisme tubuh untuk membantu tubuh menggunakan energi, agar tetap hangat serta membuat otak, jantung, otot, dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya.
Gangguan tiroid yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat mempengaruhi kualitas kehidupan sehari-hari dan memiliki dampak psikologis yang memberatkan.
Gangguan tiroid dapat menyerang siapapun, mulai dari janin sampai usai lanjut.