KedaiPena.Com – Manajer Pusat Listrik PLTA Sipan Sihaporas, Fajar Pamujianto agaknya mengungkapkan kegelisahannya terkait besarnya debit tumpahan air dari catchment area PLTA yakni kawasan Hutan Batangtoru.
Dalam kesempatan wawancara dengan sejumlah awak media di ruang kerjanya di kompleks kompleks PLTA Sipan Sihaporas Unit 2, Senin (5/12), Fajar meminta agar dilakukan pemantauan terhadap penebangan liar (illegal logging) di kawasan hutan tersebut. “Illegal Logging itu juga harus di pantau,†ucap Fajar
Sebelumnya Fajar mengakui program penanggulangan banjir yang masih kerap terjadi akibat luapan sungai Sibuluan harus menjadi pemikiran bersama lintas instansi.
“Soal program, itu PLN bekerjasama dengan pemerintah setempat, karena cover area kita luas. Misalnya dengan Bapedalda, Dinas PU, Dinas Kehutanan, masyarakat, jadi kita harus bersinergi semua,†katanya.
Menurut Fajar, keterlibatan lintas instansi selain karena menyangkut pendanaan, juga menyangkut upaya sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Kita tidak mungkin memperbaiki disana, rupanya disana ada pengerukan pasir, misalnya. Atau disitu ada juga yang mengambil rejeki, mengambil batu, kemudian misalnya soal pembebasan tanah. Proteksi DAS itu jangka panjang, tentu ada investasi disana dan harus duduk bersama memikirkan solusi mengatasi banjir,†katanya.
Sejauh ini, lanjut Fajar, soal banjir pihaknya hanya melakukan upaya pencegahan secara terbatas. Diantaranya soal penguatan warning station (stasiun peringatan) yang diharapkan dapat menjangkau masyarakat saat dilakukan pelepasan air. Selain itu, program penghijauan yang secara rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya.
“Lokasi penghijauan itu di Dam itu, ada 10 ribu batang per tahun dan di tanam per tri wulan, pohon buah yang umurnya lama,†katanya.
Laporan: Dom