KedaiPena.Com – Partai Gerindra enggan membeberkan sosok yang ingin menjegal sang ketua umum Prabowo Subianto di Pilpres 2024 dengan menggunakan baliho yang tersebar di sejumlah daerah. Partai Gerindra memilih menggunakan jalur hukum agar proses pengungkapan dapat berlangsung sistematis.
“Tetapi kami lebih banyak tidak mau berspekulasi di ranah publik, kami akan serahkan ke jalur hukum karena proses-proses atau upaya-upaya yang dilakukan ini berlangsung secara sistematis,” kata Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Rabu,(21/9/2022).
Meski demikian, Dasco enggan merinci, soal narasi-narasi terkait dengan baliho yang diduga digunakan untuk menjegal Prabowo. Dasco meminta semua pihak dapat menunggu proses hukum yang diambil oleh pihak berwajib.
“Saya susah kalau kemudian menerangkan narasinya, lebih baik nanti diproses hukumnya, itu kan dikaji aparat penegak hukum mengenai apa yang kami keberatan dan kami rasa, setelah kami Analisa, memang itu konten-konten yang sepintas kelihatan positif, tetapi hasilnya negatif bagi Pak Prabowo,” beber Dasco.
Dasco mengaku telah menginstruksikan kepada para kader di daerah yang dipasang baliho untuk segera melaporkan dan melakukan koordinasi dengan Polda terkait. Para kader, kata Dasco, juga diminta untuk menurunkan baliho-baliho tersebut.
“Daerah-daerah yang sudah dipasang baliho, kami minta kepada para kader untuk menurunkan karena itu juga memasang Pak Prabowo tanpa izin, dan lalu kemudian sudah minta kepada daerah-daerah yang secara masif dipasang untuk melakukan koordinasi atau melaporkan ke Polda masing-masing,” pungkas Dasco.
Laporan: Muhammad Hafidh