KedaiPena.Com – Mantan Komisioner Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan, bahwa kematian karena Covid-19 di Indonesia jauh lebih tinggi 0,8% dari apa yang terjadi di global.
“Saya mengikuti gerak- gerik Pemerintah hari demi hari. Sejak Mei setelah Hari Raya Idul Fitri Presiden, para Menteri masa bodoh alias tidak mau dengar tv, tidak mau baca koran, tidak mau dengar rakyat alias pembiaran,” kata Pigai sapaanya dalam keterangan, Rabu, (5/8/2020).
“Hal itu terlihat dari Kepala Daerah berjalan sendiri- sendiri, serapan Dana Covid hanya 13% sebagaimana Jokowi pura- pura ngamuk dan ancam resuffle Kabinet,” sambung Pigai begitu ia disapa.
Pigai menjelaskan, kematian akibat pembiaran adalah salah satu unsur Utama Pelanggaran Hak Asasi Manusia yaitu Human Rights Abused by omission.
“Rakyat sebagai pemegang hak (rights holder) berhak menuntut Komoensasi Kepala Presiden Jokowi dan Kabinetnya. Hal ini penting agar Pemerintah memiliki tanggungjawab terhadap tugas yang diemban,” tegas dia.
“Dan kalau tidak sanggup urus negara sebaiknya Jokowi dan Kabinetnya Mundur,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi