PKedaiPena.Com- Ancaman akan terjadinya resesi ekonomi global di tahun 2023 harus disikapi pemerintah dengan cara bijak. Salah satunya ialah mencari solusi terbaik membangun optimisme dan tak membuat masyarakat menjadi pesimis.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin merespons ancaman resesi ekonomi global yang diprediksi terjadi di 2023. Presiden Jokowi dan sejumlah menteri kabinet telah memperingatkan soal ini.
“Pemerintah harus cari solusi terbaik, tetap bangun optimisme, jangan buat masyarakat jadi pesimis. Walau tentu resesi jika benar terjadi pasti ada dampaknya, tetapi harus diminimalkan,” kata Didi, Jumat,(4/11/2022).
Didi menegaskan, bahwa di setiap daerah Indonesia mempunyai keunggulan yang berbeda-beda di sektor ekonomi. Didi mengatakan setiap daerah Indonesia mempunyai keunggulan soal pangan hingga perkebunan.
“Tiap daerah di indonesia punya keunggulan-keunggulan yang perlu dijaga dengan baik. Utamanya terkait ketahanan pangan, misal: pertanian, perikakanan, peternakan, perkebunan dan lain-lain,” imbuh Didi.
Atas dasar itu, lanjut Didi, pemerintah perlu membangun kesiapan masyarakat guna menghadapi ancaman resesi ekonomi yang akan terjadi tahun depan. Salah satunya, kata Didi, ialah dengan menjaga sektor pertanian.
“Saya kira kesiapan masyarakat yang perlu dibangun, Indonesia yang unggul di pertanian harus terus menjaga dan meningkatkan sektor ini. Terbukti dengan pertanian yang kuat maka ketahanan pangan akan juga kuat,” beber Didi.
Didi menerangkan, saat pandemi wilayah-wilayah Indonesia yang kuat pertaniannya tidak terlalu terdampak. Namun berbanding terbalik dengan wilayah yang kurang kuat secara pertanian.
“Mencegah sepenuhnya dampaknya tampaknya tidak mungkin, karena ini variabel external,” imbuh Didi.
Didi menegaskan, hal lain yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan diversifikasi pangan. Caranya, lanjut Didi, bisa melalui inpres agar ASN, Siswa dan guru setidaknya 1 kali dalam seminggu membawa bekal makaman dengan bahan lokal.
“Ini akan melahirkan keragaman pangan karena peluang diciptakan, berguna untuk kapan saja serta bisa mandiri tidak tergantung impor dalam hal pangan,” pungkas Didi.
Laporan: Tim Kedai Pena