KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI dari FPDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, dengan didaulatnya Sri Mulyani Inderawati (SMI) sebagai Menteri Keuangan RI dalam kabinet kerja Jokowi-JK semata untuk memperkuat fondasi fiskal, namun tetap harus berpijak pada Nawacita yang menjadi dasar pembangunan ekonomi Jokowi.
Hal itu menyadari situasi ekonomi global yang kurang baik saat ini, sehingga dibutuhkan ekonom yang handal dan berpengalaman.
“Jadi, SMI dalam menjalankan tugasnya akan dikawal dan dievaluasi melalui Nawacita yang menjadi dasar pembangunan ekonomi pemerintahan Jokowi. Dengan, fondasi kekuatan fiskal jangka panjang, maka diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan membaik,†tegas anggota FPDIP DPR Eva Kusuma Sundari di Jakarta, Jumat (29/7)
Ketika ditanya, apakah benar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri makin ditinggalkan oleh Jokowi, karena tetap memilih SMI dan Rini Soemarno (RS) tidak dicopot, sementara PDIP dan rekomendasi Pelindo II DPR RI yang diketuai oleh Rieke Diah Pitaloka (PDIP) mendesak Presiden RI mencopotnya dari BUMN?
“Itu sama sekali tidak benar. Bahwa Ibu Megawati orang yang sangat menjunjung tinggi protokoler, menghormati keadaban, dan komunikasinya dengan Jokowi sangat baik. Ibu Mega orangnya bukan ‘slonong boy’. Jadi, Pak Jokowi ingin menunjukkan bahwa reshuffle itu hak prerogatif presiden,†tandas politisi PDIP ini.
Lebih lanjut Eva mengatakan bahwa PDIP akan tetap konsisten dengan sikapnya untuk mengawal Jokowi dan Nawacita. Termasuk dalam melakukan evaluasi kinerja para menterinya.
“Jika keluar dari Nawacita dan Trisakti, PDIP pasti akan melakukan koreksi. Demikian juga untuk Presiden Jokowi yang memang diusung oleh PDIP. Jadi, PDIP tidak pernah berbalik arah, yakni konsisten,†tegas dia.
(Prw/Pit)