KedaiPena.Com – Masyarakat Indonesia hari ini akan memberikan suaranya memilih Presiden dan Wakil Presiden untuk lima tahun yang akan datang.
Selaras dengan hal tersebut biasanya lembaga survei akan merilis hasil perhitungan cepat atau quickcount dan exit pool.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro meminta agar para lembaga survei tidak serta merilis perhitungan cepat atau quickcount yang menguntungkan segelintir pihak.
“Kalau ada yang melakukan kecurangan dan coba-coba rekayasa hasil yang sebenarnya pastinya akan digugat. Karena hasil yang dilakukan lembaga survei tak seharusnya mendikte keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU),” ujar Siti dalam perbincangan, Rabu, (17/4/2019).
Siti juga menilai quickcount dan sejenis juga sangat tidak tepat dikeluarkan oleh lembaga survei di tengah kondisi masyarakat Indonesia yang relatif sensitif dengan isu terkait kompetisi dan kontestasi.
“Apalagi hal-hal yang terkait prediksi elekatabilitas dan menang kalah paslon. Di tengah masyarakat yang kurang harmonis saat ini dan perilaku menghalalkan semua cara cenderung tinggi, diperlukan kehati-hatian yang juga tinggi,” papar Siti.
Laporan: Muhammad Hafidh