KedaiPena.Com – Meski Gubsu, Tengku Erry sempat menyanjung sistem unit layanan adminsitrasi (ULA) baru yang diterapkan oleh Biro Umum Setdaprovsu, namun hal tersebut telah kecolongan atas aksi tunggal numpang mandi yang dilakukan oleh Saharuddin.
Pasalnya, dengan menggunakan kaos putih dan celana pendek berwarna merah, tiba-tiba Saharduddin datang ke kantor gubernur dengan membawa 2 buah ember, peralatan mandi, handuk yang diletakkan di bahunya, dan satu buah toak yang terlihat berada d dalam ember yang dibawanya tanpa adanya pencegatan yang dilakukan oleh petugas ULA ataupun Satpol PP yang ada.
Kedatangan Saharuddin ke kantor gubernur pun sempat menjadi bahan perhatian para pegawai yang berada di lobby kantor gubsu. Bahkan parahnya lagi, para petugas Satpol PP dan juga pegawai Biro Umum yang bertugas di ULA, hanya melihat kebingungan dengan aksi yang dilakukannya.
Namun, saat ia akan menaiki lift khusus di kantor gubernur yang hanya bisa menuju lantai 8 dan 9, Julian Siregar dari Satpol PP Pemprovsu langsung menghentikan langkahnya dan menggiringnya menuju ruang Satpol PP yang digunakan untuk pendaftaran tamu di kantor gubernur.
Menyikapi hal tersebut, Saharuddin mengatakan bahwa dirinya masuk ke kantor Gubernur mulai dari gerbang utama sampai ke lobby tanpa ada satupun petugas ULA ataupun Satpol PP yang menanyai perihal yang dilakukannya.
“Dari awal saya masuk sampai tadi ke lobby tanpa ada yang menanyai saya. Ya saya gak ngerti juga, apakah ini yang disebut sistem ULA yang PATEN atau tidak,†sebut Saharuddin seraya mengatakan bahwa dirinya tidak ada maksud untuk menyinggung soal sistem ULA yang ada di kantor Gubsu.
Lebih jauh dikatakannya, sejauh ia masuk ke kantor Gubsu hingga dirinya digiring ke ruangan Satpol PP yang juga dijadikan sebagai tempat pendataftaran tamu kantor gubernur, ia sama sekali tidak ada merasakan pelayanan yang paten yang dilakukan oleh petugas ULA.
“Dari awal saya masuk kemari, saya tidak ada merasa yang paten ya. Karena seharusnya sejak dari awal saya sudah ditanyakan baik-baik sama petugas yang ada. Pak mau kemana, ngapain, apa tujuannya, Inikan tidak. Malah saya mengira rakyat sudah boleh masuk sampai ke lantai 9, ya saya pede (percara diri) saja membawa ember dan peralatan mandi ini sampai ke lift. Tapi gitu mau naik, saya ditahan oleh Satpol PP dengan alasan begini-begitu,†ucapnya.
Sementara itu, terkait pengamanan yang dilakukan oleh Satpol PP di kantor gubernur, Kabid Trantib Satpol PP Provsu, Bungaran Sidabutar mengatakan bahwa dirinya sendiri tidak mengetahui akan aksi yang dilakukan oleh Saharuddin.
Dan soal petugas Satpol PP yang terkesan melakukan pembiaran atas aksi yang dilakukan Saharuddin sehingga dirinya bisa masuk ke kantor gubernur sampai akan menaiki lift khusus, Bungaran pun mengatakan dirinya akan memanggil petugas yang berjaga saat itu.
“Soal petugas yang berjaga itu, nanti kita akan panggil mereka. Kita akan beri arahan sama mereka terkait hal ini,†ucap Bungaran.
Laporan: Iam