KedaiPena.Com – Akademisi asal Tangerang Selatan (Tangsel) Ikhsan Modjo menilai sistem pelayanan pendidikan di Tangsel buruk.
Modjo, begitu ia disapa mengatakan, hal tersebut terlihat dari sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tiga tahun berturut-turut dinilai sangat kacau dan terbengkalai.
“PPDB tiga tahun berturut-turut tangsel yang sangat cukup kacau misalnya soal sekolah tingkat pertama ada kejomplangan dan tidak kecukupan untuk masuk ke SMP Negeri seharusnya dipertambah sekolahnya bukan diperluas bangku kursi sekolahnya saja,” papar Modjo kepada KedaiPena.Com, Selasa, (30/7/2019).
Ia mengakui masalah zonasi masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Wali Kota Airin Rachmi Diany.
“Karena adanya sistem zonasi ini anak yang bertempatan wilayah sesuai domisilinya dan pintar tidak dapat masuk sekolah favoritnya,” ujar Ihsan Modjo.
Tidak hanya itu, Ihsan Modjo juga mengatakan, wadah untuk pendidikan masih kurang sangat kurang di Tangsel lantaran jumlah SMA Negeri.
“Jumlah SMA Negeri hanya 12. Dengan jumlah tersebut tidak dapat menampung maksimal siswa yang ingin masuk sekolah negeri,” pungkas akademisi Universitas Brawijaya ini.
Laporan: Sulistyawan