KedaiPena.Com- Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDIP Ono Surono menyarankan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dapat melakukan evaluasi kepada menteri yang berkaitan dan berusan dengan sektor pangan.
Ono begitu ia disapa awalnya menyinggung soal parameter inflasi pangan yang cukup tinggi di tahun 2022. Hal ini termasuk soal peningkat produksi dan stagnanya nilai tukar petani atau NTP pangan.
“Paramater apa adanya inflasi, (kondisi ini mempengaruhi dari global juga) tapi ya dari sisi produksi tidak ada peningkatan signifikan, nilai tukar petani pun stangnan cuma tadi aja kalau dari nilai tukar petani perkebunan ya karena harga sawitnya mahal,” jelas Ono Surono, Sabtu,(24/12/2022).
Ono menambahkan, kondisi tersebut diperparah dengan beban berat yang dihadapi Menteri Pertanian terkait kondisi krisis global imbas perang Rusia dan Ukraina hingga ancaman resesi ekonomi 2023.
“Beban kerja Menteri Pertanian lebih berat lagi terkait dengan krisis global ini. Ya harusnya di masa akhir-akhir ini Presiden (dapat) mengevaluasi Menteri yang berkaitan pangan,” jelas Ono.
Ono melanjutkan pembenahan sendiri harus turut dilakukan oleh lembaga baru yakni Badan Pangan Nasional atau BPN. Menurut Ono, BPN mempunyai tugas besar untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
“Termasuk misalnya ada lembaga baru badan pangan nasional yang harus mempunyai peran yang besar bukan hanya bicara ketahanan pangan tetapi kedaulatan pangan. Badan pangan regulator juga,” papar Ono.
Ono pun berharap, agar Bulog dapat diperankan secara maksimal untuk menstabilisasikan harga pangan saat mengalami pelonjakan. Termasuk memastikan produksi pangan petani dapat dibeli.
“Bulog harus difungsikan seperti Bulog zaman dulu yang fungsinya benar-benar bisa menstabilisasi pangan. Termasuk bisa memastikan produksi petani ya dibeli,” pungkas Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini.
Laporan: Tim Kedai Pena