KedaiPena.Com – Waki Ketua Komisi VI Martin Manurung mempertanyakan fungsi dan peran lembaga pengawasan asuransi lantaran kebobolan PT Asuransi Jiwasraya (Perseroan) hingga mencapai Rp 12,4 triliun.
“Pengawasan di internal saja banyak mulai dari komisaris, komite komite lalu auditor kalau eksternalnya OJK,” ujar Politikus Nasdem tersebut kepada awak media, Kamis, (30/1/2020).
“Nah ini yang akan jadi fokus panja Jiwasraya. Banyak pengawasan kok kenapa bobol?,” lanjutnya.
Martin menambahkan dalam penyelesaian Jiwasraya perlu melakukan restrukturisasi perusahaan terlebih dahulu agar nilai atau asetnya menjadi naik.
“Kita pilah-pilih mana yang bernilai sampah, dan mana yang masih bernilai bagus,” ucap anggota Panja Permasalahan Asuransi Jiwasraya itu.
Untuk diketahui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui bahwa perusahaan asuransi plat merah itu tengah kesulitan membayar klaim pemegang polis senilai Rp 16 triliun.
“Kondisi Jiwasraya saat ini sangat sakit dan kesulitan. Punya kewajiban bayar klaim atau polis Rp 16 triliun dan kekurangan solvabilitas Rp 28 triliun,” kata Erick.
Laporan: Muhammad Hafidh