KedaiPena.Com – Seoraang guru yang merdeka dalam sistem pembelajaran ialah bebas tanpa adanya kendali atau tekanan dari institusi lain. Bahkan, tidak dikendalikan oleh kurikulum dan juga kompetensi
Demikian disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Komputer Universitas Bina Darma
Marsudi Wahyu Kisworo dalam workshop nasional merdeka belajar dengan tema ‘Seri 1: Guru Merdeka Belajar’, Sabtu (21/8/2021).
“Banyak sekolah-sekolah yang tidak boleh mengajar di luar, harus mengajar di dalam kelas, itu namanya belum bebas masih di bawah kendali dari yang lain, masih dikendalikan kurikulum yang setempuk, kompetensi yang perlu dicapai, itu namanya tidak bebas,” ucapnya, ditulis Minggu, (22/8/2021).
Ia pun mengaku, sempat mengkritik sistem pendidikan di Indonesia. Menurutnya, semakin banyak peraturan yang dibuat merupakan ciri sebuah tidak kebebasan.
“Makanya saya kritik itu zonasi bentuk tidak bebas, mengatur-ngatur sekolah dimana-mana itu namanya tidak bebas atau dijajah oleh aturan, kalau bebas kan boleh dong saya sekolah di RT sini, mau nyekolahin di Bandung, Surabaya itu kan bebas. Kebebasan itu adalah esensi kesempurnaan yang diberikan,” katanya.
Ia menerangkan, jika arti sebuah kebebasan dalam kamus mengartikan bebas dari penindasan dan batasan untuk memilih atau menentukan sesuatu hal. Ia melanjutkan, seorang guru yang merdeka ketika diminta mengajarkan matematika diberikan kebebasan untuk menggunakan buku apapun.
“Kalau diatur kurikulumnya, ini RPP harus diikuti, ini bukunya apalagi bukunya dari pusat. Itu namanya dia tidak bebas,” pungkas Komisaris Independen PT RNI ini.
Laporan: Muhammad Lutfi