KedaiPena.Com – Pernyataan eks Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkait dengan kekosongan kepemimpinan harus dilihat secara utuh dalam pengertian penanganan pandemi corona atau covid-19.
Begitu disampaikan oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Romo Antonius Benny Susetyo saat menanggapi pernyataan JK yang menuai polemik dari berbagai pihak.
“Pernyataan pak JK harus dilihat secara utuh dalam pengertian kalau pemerintah daerah tegas dan menegakkan aturan protokol kesehatan tidak akan terjadi,” kata Romo Benny sapaanya kepada KedaiPena.Com, Selasa, (24/11/2020).
Kekosongan kepemimpinan yang dimaksudkan oleh JK, Benny meyakini, merupakan problem, ketika pemerintahan daerah tidak konsisten menjalankan protokol kesehatan dan menimbulkan terjadinya apatisme publik.
“Jadi penting kedepan bagaimana norma aturan ditaati dan jangan ada lagi keistimewaan bagi siapapun,” tegas Benny.
Benny memastikan, aturan akan berlaku efektif bila ada keteladanan dari para pemimpin daerah.
“Aturan berlaku efektif bila ada keteladanan para pemimpin daerahnya,” tandas Benny.
Diketahui, JK angkat bicara mengenai fenomena HRS yang meluas sehingga melibatkan TNI-Polri. JK menilai hal tersebut terjadi lantaran kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat.
Adanya kekosongan kepemimpinan ini, kata JK, membuat publik mencari sosok yang memiliki kharisma. Sehingga tepat kemunculan HRS dapat mengisi posisi tersebut.
Laporan: Muhammad Hafidh