KedaiPena.Com – Pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia yang dinilai berkelanjutan membuat para investor mancanegara dan dalam negeri tertarik untuk berinvestasi.
“Hingga kuartal pertama tahun 2018, nilai realisasi investasi pariwisata sudah mencapai 433,5 juta US Dollar. Pola ini sama dengan tahun 2017,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat ‘Launching The Winner’ di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, ditulis Jumat (21/12/2018).
Untuk PMA, Arief menyebutkan negara yang mendominasi adalah Singapura, Cina dan Korea Selatan dengan jenis usaha di bidang hotel berbintang, akomodasi jangka pendek.
“Lokasi investasi masih terkonsentrasi di destinasi Bali, DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Hal ini sesuai dengan peran ketiga destinasi ini sebagai pintu masuk utama wisman,” ucap Arief.
Sementara PMDN lebih banyak berinvetasi pada usaha hotel bintang, taman rekreasi tematik dan wisata buatan dengan sebaran investasi di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang merupakan sumber dan tujuan wisata wisnus.
“Demam pariwisata sudah merasuk ke darah di tingkat pemprov, pemkot dan pemkab. Ini terlihat dari usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) pariwisata tahun 2019 yang naik 100 kali lipat dibandingkan tahun kemarin,” kata Arief pada media.
Disebutkan DAK Reguler tahun 2019 mencapai Rp36,63 triliun dari 487 daerah dan 61 daerah mengajukan DAK Penugasan dengan nilai total Rp827,61 miliar. Tapi karena keterbatasan anggaran, pemerintah pusat hanya mengalokasikan Rp700 juta untuk DAK Reguler dan Rp303,44 miliar untuk DAK Penugasan.
“Kemenpar sudah melakukan 3 program strategis untuk meningkatkan kualitas SDM, masyarakat dan industri pariwisata pada tahun ini,” lanjut Arief.
Arief menyebutkan sudah dilakukan sertifikasi profesi standar ASEAN (MRA-TP) melalui Pelatihan Dasar SDM Pendidikan Pariwisata sebanyak 15.750 orang dan Sertifikasi Kompetensi sebanyak 66.705 orang, Pelatihan Dasar SDM Masyarakat Pariwista untuk 25.490 orang.
Selain itu, sambung juga, sudah dilakukan Gerakan Sadar Wisata untuk 4.360 orang, Pelatihan Dasar SDM Industri Pariwisata sebanyak 5.280 orang, penyusunan profil industri pariwisata mencapai 30 persen, penyusunan standar usaha pariwisata mencapai 50 persen serta sosialisasi standar dan sertifikasi usaha pariwisata mencapai 50 persen.
Laporan: Ranny Supusepa