KedaiPena.Com – Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo menargetkan kedatangan 20 juta wistawan pada tahun 2019. Tentu hal itu akan berdampak pada kelestarian tempat di tempat wisata berbasis alam dan lingkungan seperti taman nasional.
Pemimpin Redaksi KedaiPena.Com, Ari Purwanto menyampaikan, bahwa dalam hal ini Pemerintah harus bisa menyinergikan kestabilan konservasi dengan kedatangan wisatawan.
“Tentu pasti menimbulkan efek negatif jika hanya memikirkan wisata. Karena, hal tersebut akan membuat pemerintah mengenjot wisatawan dan mengekploitasi tempat nasional tersebut,” kata Ari di Outfest Aerofest 2017, belum lama ini.
Dikatakan Ari, dalam hal ini pemerintah harus bisa mempertimbangkan dua hal dari mekanisme dari target kedatangan wisatawan yang juga berujung pada peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Dalam hal ini ada dua pertimbangan untuk pemerintah yang pertama ialah lebih mengejar kuantitas atau kedua memilih kualitas,” jelas Ari.
Kuantitas yang dimaksud, lanjut Ari, adalah dengan melakukan eksploitasi besar-besaran dengan mendatangkan wisatawan dalam jumlah massif.
“Atau mau memilih kualitas, yakni dengan membatasi pengunjung dengan menaikkan harga tarif. Jadi 10 orang yang datang bisa mendatangkan keuntungan setara dengan 1000 pengunjung,” tukas Ari.
Pilihan-pilihan ini, tegas Ari, yang harus mungkin dipertimbangkan untuk Pemerintah. Sebab, untuk menjaga kualitas konservasi tapi tetap bisa menghasilkan uang atau PNBP terbukti di kawasan Karts Maros Pangkep.
“Kawasan yang merupakan karst terbesar dan terindah kedua di dunia ini, membatasi pengunjung. Tapi bisa menghasilkan pendapatan yang setara dengan pendekatan kuantitas di taman nasional lain di Indonesia,” tandas Ari.
Laporan: Muhammad Hafidh