KedaiPena.Com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaksanakan Nota Kesepahaman atau MoU tentang penguatan ketahanan pangan dan pengamanan sektor kelautan dan perikanan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, bertempat di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (11/2/2019).
Mengawali sambutannya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan terima kasih kepada seluruh staf pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia atas terealisasinya penandatanganan Nota Kesepahaman antara TNI dan KKP yang sudah direncanakan sejak lama.
“Tentara Nasional Indonesia bertekad untuk terus melaksanakan sinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” katanya.
Panglima TNI mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan laut yang sangat luar biasa, apabila kekayaan itu tidak dijaga maka akan hilang dan ke depan rakyat Indonesia tidak bisa merasakannya.
“Negara Indonesia sangat kaya, semua ada di tempat kita, mulai dari ikan Teri hingga Paus ada di negara kita,” ucapnya.
Untuk itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa TNI siap mendukung penuh KKP dalam menjaga kekayaan laut Indonesia dari berbagai macam gangguan, baik dari dalam maupun luar.
“Kami siap untuk menggelar kekuatan apabila diperlukan, mulai dari menangkap para pencuri-pencuri di laut termasuk melindungi semua kekayaan laut Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan sebenarnya kerja sama antara KKP dan TNI sudah terjalin sejak lama, penandatangan MoU ini hanya untuk semakin mempermudah dalam kerja sama.
“MoU ini akan semakin mempererat jalinan kerja sama antara KKP dan TNI dalam bidang pelaksanaan program penguatan ketahanan pangan, serta pengamanan dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayah Nusantara,” ungkapnya.
Laporan: Muhammad Hafidh