KedaiPena.Com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pro Demokrasi (Prodem), Satyo Purwanto mempertanyakan status Sri Mulyani sebagai Menteri terbaik dunia dengan rencananya mengenakan cukai untuk makanan dan minuman berpemanis.
“Masa iya menteri terbaik dunia prestasi cuma narik cukai minuman kaleng-kalengan,” ujar Satyo kepada KedaiPena.Com, Minggu, (23/2/2020).
Satyo juga mengaku miris dengan rencana Sri Mulyani yang memiliki prestasi menteri terbaik sedunia namun demi mengejar setoran uang receh pun akan disikat.
“Terlepas dengan alasan apapun akhirnya rakyat yang terus diperas kantongnya, sektor konsumsi memang tinggi dan selama ini memang sektor itu jadi andalan ketika perdagangan nasional dan internasional sedang mengalami perlambatan,” tegas Satyo.
Satyo juga menilai rencana Menteri Keuangan dua periode di era Jokowi tersebut bukanlah solusi dari permasalahan ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini.
“Bukanlah, masa solusi dari menteri kelas dunia begitu doang, sementara pajak ekspor CPO akan dihapuskan. Yang artinya bagi korporasi besar justru banyak pengecualian, sedangkan masyarakat semakin tergerus kekuatan daya belinya,” tandas Satyo.
Untuk diketahui, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan rencana pengenaan cukai pada minuman berpemanis. Diprediksi pengenaan cukai tersebut bakal menyumbang penerimaan Rp6,25 triliun per tahun.
Nantinya tarif cukai akan bervariasi pada tiap produk sesuai tingkat kandungan pemanis.
“Minuman berpemanis ini apabila disetujui (Komisi XI) menjadi objek cukai, maka kami untuk tahap ini mengusulkan,” tegas Sri Mulyani.
Laporan: Muhammad Hafidh