KedaiPena.Com-Rencana Gubernur Nusa Tenggara Timur atau NTT Viktor Laiskodat yang mewajibkan peserta didik tingkat SMA/SMK untuk memulai waktu belajar di sekolah pukul 05.00 WIB dinilai tidak cukup kuat dan mempunyai alasan yang jelas.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi X DPR Dapil NTT Andreas Hugo Pareira terkait dengan polemik rencana dari Gubernur asal Partai NasDem tersebut.
“Ini tidak punya cukup kuat dan jelas alasannya, untuk merubah awal jam belajar siswa SMA dan SMK menjadi jam 5 pagi,” ujar Andreas, Rabu,(1/3/2023).
Andreas menerangkan, agar sebuah kebijakan tidak dibuat hanya berdasarkan feeling semata. Andreas menegaskan bahwa siswa dan siswa di NTT bukanlah sebuah kelinci percobaan.
“Jangan suatu kebijakan dibuat hanya atas dasar feeling dan selera pembuat kebijakan. Jangan jadikan siswa dan siswa kita menjadi kelinci percobaan,” ungkap Andreas.
Dengan demikian, Andreas meminta, agar
Dinas Pendidikan Provinsi NTT dapat mengkaji ulang kebijakan ini. Politikus PDIP ini mengungkapkan bahwa di NTT sendiri saat ini sedang ramai penolakan terkait kebijakan tersebut.
“Saya lagi di Dapil, di Flores. Di daerah ramai penolakan dari sekolah, para guru dan orangtua siswa terhadap kebijakan ini,” pungkas Andreas.
Laporan: Tim Kedai Pena