KedaiPena.Com – Persiapan Pemilihan Kepala Daerah 2017 nanti sudah dilakukan dari saat ini. Bulan April nanti akan secara resmi akan di-launching jadwalnya. Akan tetapi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menilai, masih banyak masalah yang ada dalam proses persiapan ini.
“Di Jakarta misalkan, menunjukan data kependudukan yang belum rapih dan mutakhir. Kasus ini berdampak pada simpang-siurnya hak pilih dari penduduk di wilayah tersebut,” tutur Bagus Tito Wibisono, Ketua Kordinator Pusat BEM SI pada Kedaipena.com, Sabtu (19/3).
Ketika terjadi penggusuran di Kalijodo, apakah kepindahan warga diiringi dengan kepindahan di identitasnya. “Lantas ketika pilkada nanti, di TPS manakah warga tersebut terdata?” ia mempertanyakan.
Terlebih masih terdapat penduduk yang belum mendapatkannya e-KTP. Tentunya permasalahan kependudukan ini juga mempengaruhi proses pemilu, karena bisa menyebabkan munculnya mobilisasi massa menjelang hari pencoblosan. Dan ujung-ujungnya, terjadi ‘money politik’, jual beli suara.
“Maka dari itu BEM SI siap mengawal proses Pilkada ini dengan membuat Pilkada Center yang akan segera di-‘launching’ dan dibuat. Ini dilakukan untuk mengawal, mengawasi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada saat pilkada nanti,” tegasnya.
(Apit/Prw)