KedaiPena.Com – Polemik soal desakan agar gempa Lombok ditetapkan sebagai bencana nasional terus berlangsung.
Banyak kalangan yang beranggapan bahwa sebaiknya gempa Lombok ditetapkan sebagai bencana nasional, namun pemerintah malah berpendapat sebaliknya.
Penetapan status gempa Lombok sebagai bencana nasional juga menjadi perhatian dari kelompok relawan yang selama ini berada di Lombok.
Fajar, relawan Sahabat Merah Putih yang memberikan bantuan di daerah Sembalun mempertanyakan maksud dari segelintir kelompok yang menginginkan agar gempa Lombok ditetapkan sebagai bencana nasional.
“Sekali lagi ini kita balikan ke pihak yang mengatakan ini sebagai gempa bencana nasional. Apa yang mereka sudah lakukan untuk Lombok? Dengan kita saja kita sudah bisa membangun bersama-sama gotong royong,†ujar Fajar kepada KedaiPena. com, ditulis Kamis (23/8/2018).
Fajar yang sudah berada di Lombok pasca terjadinya gempa pertama tanggal 29 Juli ini mengungkapkan, bahwa sedianya masyarakat terdampak gempa Lombok memiliki kepedulian yang tinggi.
Mereka, satu sama lain, saling tolong menolong dan bahu-membahu atas bencana gempa Lombok ini. Sehingga, sedianya penetapan gempa Lombok sebagai bencana nasional bukanlah sesuatu yang mendesak.
“Sembalun terkena gempa, Lombok utara gempa, tapi masyarakat di Sembalun saja masih mau membantu untuk masyarakat Lombok. Jadi jangan membuat opini yang meresahkan. Kita kembali bertanya apa yang sudah kita dilakukan untuk Lombok. Sebenarnya dari mereka pun bisa,†ujar Fajar.
Sementara itu, Abi dari Konsorsium Relawan untuk Lombok juga enggan menanggapi alasan pemerintah yang tak kunjung menetapkan status gempa Lombok sebagai bencana nasional.
Diketahui, Pemerintah pusat melalui Istana Kepresidenan mengaku sektor pariwisata menjadi salah satu faktor pertimbangan pemerintah tidak menetapkan status bencana gempa di Lombok.
Menurut Abi pemerintah pasti mempunyai parameter untuk menetapkan sebuah tempat bencana menjadi bencana nasional.
Abi menegaskan dari pada berdebat, alangkah baiknya masyarakat maupun pemerintah fokus pada penanganan gempa Lombok.
“Pemerintah memang punya parameter apakah suatu wilayah ditetapkan menjadi bencana atau tidak. Saya kira kita yang penting kita sekarang melakukan sesuatu dahulu untuk Lombok,†tutup Abi.
Laporan: Muhammad Hafidh