KedaiPena.Com- Sikap Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie yang enggan mengomentari pernyataan Anggota Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning terkait penolakan untuk disuntik vaksin dinilai menimbulkan efek domino di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah saat menanggapi sikap dari wakil Airin Rachmi Diany ini.
“Pemkot Tangsel harus membuat regulasi, seperti DKI Jakarta. Tangsel harus membuat aturan, agar ada sanksi kepada mereka yang menolak vaksin,” ujar Trubus kepada KedaiPena.Com, Senin, (18/1/2021).
Ia melanjutkan, efek domino tersebut timbul lantaran pernyataan Ribka akan mempengaruhi dan memunculkan gerakan penolakan vaksin.
“Sebab apabila dibiarkan, pernyataan Ribka Tjiptaning akan menimbulkan efek domino di masyarakat. Pernyataan Ribka Tjiptaning, akan mempengaruhi yang memunculkan penolakan di konstituen,” kata dia.
Trubus menegaskan, pernyataan pejabat publik tersebut, akan menjadi persoalan jika terkait dengan regulasi pemerintah dalam penanganan pandemi.
“Ya, pernyataan Ribka sebagai pejabat publik tersebut, justru bertentangan dengan program pemerintah dalam mengentaskan pandemi ini. Karena Pak Joko Widodo juga, punya target 2021, Covid-19, sudah selesai. Tapi, dengan adanya penolakan dari pejabat publik itu, justru akan menjadi persoalan sendiri, dengan program pemerintah, dalam percepatan persoalan Covid-19,” tandasnya.
Diketahui, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, enggan mengomentari pernyataan Anggota Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning yang menolak untuk mengikuti program vaksin pemerintah.
“Itu bukan ranah saya, gak mau (berkomentar) aja,” jelas Benyamin Davnie, saat dikonfirmasi, Senin, (18/1/2021).
Laporan: Sulistyawan