KedaiPena.Com – Organisasi jurnalis lingkungan, Society of Indonesian Enviromental Jurnalistik (SIEJ) Sumatera Utara menggelar pelatihan jurnalistik dengan tema ‘Jurnalisme Hijau, Selamatkan Bumi Dan Peradaban’ di hotel Grand Ori Brastagi, Jumat (31/3) hingga Minggu (2/4).
Koordinator SEIJ Sumut, Dinda Bethari Meilinda mengatakan, SIEJ telah terbentuk di 26 provinsi di Indonesia. Di Sumut sendiri, SIEJ dideklarasikan di Tangkahan Kabupaten Langkat, 22 April 2013 silam.
“SIEJ ini adalah organisasi jurnalis lingkungan yang bertugas di sejumlah media massa terbitan lokal maupun nasional. Dengan adanya komunitas ini, kita berharap isu-isu lingkungan dapat diangkat menjadi sebuah informasi atau pemberitaan yang dapat diketahui masyarakat,” kata Mei dalam sambutannya saat seremoni pembukaan pelatihan.
Perwakilan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumut, Khairul Bukhori mengatakan, banyak konflik perusakan lingkungan yang terjadi di Sumut seperti konflik agraria, pertambangan, dan perusakan lingkungan lainnya yang dilakukan oleh koorporasi maupun masyarakat.
“Koorporasi sangat pesat merusak lingkungan. Misalnya soal izin tambang yang tidak jelas hingga buang limbah ke lingkungan. Kita berharap isu lingkungan dapat dipublikasikan agar pemerintah merespon. Melalui media, suara masyarakat dapat didengar oleh pemerintah demi terjaganya lingkungan,” kata dia.
Perwakilan Masyarakat Pemuda Karo, Gelora Sembiring mengungkapkan pentingnya jurnalis mengetahui kondisi lingkungan di Kabupaten Karo. Pasalnya persoalan di Kabupaten Karo yang saat ini dihadapi adalah erupsi Gunung Sinabung. Ia mengatakan, banyak dampak langsung ataupun tidak akibat dari erupsi Sinabung tersebut.
“Kami berharap dengan adanya media dapat memuat temuan saat kunjungan ke lapangan pada agar permasalahan yang terjadi dapat kita carikan solusinya bersama,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Karo, Terkelin Brahmana yang turut hadir berharap jurnalis yang ikut pelatihan ini tidak hanya mengangkat isu soal dampak erupsi Gunung Sinabung yang di derita masyarakat Karo. Namun juga isu lingkungan lainnya yang terjadi di Tanah Karo seperti pembuangan limbah hotel, pembukaan lahan dan lain sebagainya.
“Banyak lahan hijau di Tanah Karo yang sudah beralih fungsi. Contohnya bukit sipiso-piso. Di sana sudah ada areal perkemahan. Saya khawatir akan terjadi kebakaran yang akan berdampak pada hangusnya lahan hijau di daerah tersebut. Saya siap bekerjasama demi masyarakat. Kita selamatlan hutan tongging yang saat ini sudah dirambah untuk dibuka menjadi areal perkemahan dan lainnya sebagainya,” urai Bupati Terkelin.
Laporan: Iam