KedaiPena.com – Komunitas anak-anak muda kota Sibolga dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menyebut diri Sibolga Community (SC) mengunjungi nenek Saripah br Nasution, wanita berusia 103 tahun yang menghidupi 5 cucunya selama 6 tahun.
Kunjungan ke rumah nek Saripah di lingkungan I, Kelurahan Hajoran Indah, Kecamatan Pandan, Minggu (24/4) kemarin itu disertai pemberian paket sembako seperti beras, gula, telur, indomie, susu, minyak dan keperluan rumah tangga lainnya. Sementara kepada para cucu nek Saripah yang masih bersekolah, komunitas itu memberikan perlengkapan buku dan alat tulis sekolah.
“Semua bantuan ini didanai oleh anggota Sibolga Comunitas yang tersebar di seluruh Sibolga dan Tapteng, kami disini hanya menjalankan amanah anggota yang lain,†kata kata Wakil Ketua Sibolga Community (SC) Hayatie.
Sebelumnya, Hayatie menuturkan, kabar keberadaan nek Saripah berkat pemberitaan sejumlah media massa yang mengangkat kisah pilu nek Saripah yang menghidupi cucunya dengan bekerja sebagai tukang pijat. Atas mufakat bersama, komunitas pun menyusun jadwal aksi dengan mengangkat tajuk ‘Rezeki akan datang darimana saja, asal kita mau keluar dan mau berusaha’.
“Dari hasil survey anggota yang ada di Tapteng dan langsung melihat kondisi nenek Ginting (nek Saripah-red), langsung kami mengambil kesimpulan bahwa nenek ini harus segera di bantu. Bantuan ini ikhlas dan tulus untuk mengurangi beban nek Ginting,†pungkasnya.
Sementara itu, nek Saripah yang menerima bantuan itu mengaku terharu atas kunjungan dan bantuan anak-anak muda itu. “Kiranya bantuan ini bermanfaat untuk saya dan cucu cucuku,†ujarnya.
Diberitakan beberapa waktu lalu, kabar menyentuh sekaligus menyedihkan datang dari Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Seorang nenek, Saripah br Nasution berusia 103 tahun, menjadi tulang punggung untuk menghidupi 5 orang cucunya yang berstatus yatim piatu sejak 6 tahun silam.
Ke 5 cucu nenek itu yakni Murni br Lase (20), Devi br Lase (16), Andriani br Lase (13), Adek Saputra Lase (9) dan Saprul Jamil Lase (5). Nek Saripah berjuang menghidupi cucu-cucu nya itu dengan bekerja sebagai tukang pijat. Saat ini dua orang cucunya yakni Murni dan Devi telah menamatkan sekolah di tingkat atas atau SMA, sementara Andriani, Adek sudah di bangku Sekolah Dasar (SD) serta cucu terakhirnya Saprul juga utur mengecap bangku sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK).
(Dom)