KedaiPena.com – Kota Sibolga, Sumatera Utara dinilai membutuhkan adanya perluasan wilayah. Kecamatan Sitahuis yang kini masih menjadi bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah, dinilai cocok dan menjanjikan dijadikan sebagai daerah perluasan itu.
Demikian dikatakan pemerhati pembangunan Sibolga dan Tapteng, Ichwan Irvan Tanjung kepada wartawan di Sibolga, Minggu (24/4).
“Pertimbangannya, Kecamatan Sitahuis yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) punya bentangan lahan sangat luas. Mohon maaf, kita melihat kenyataan pahit, bahwa selama ini, daerah itu kurang mendapatkan perhatian dari Pemkab Tapteng,†kata Ichwan.
Ichwan menyarankan, lebih baik Sitahuis diberikan saja kepada Pemko Sibolga. Dengan begitu, dapat dipastikan daerah itu akan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Diantaranya, dengan penambahan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang baru, yakni dinas kehutanan perkebunan dan pertanian. Pasalnya, Sitahuis yang memang merupakan kawasan hutan, pertanian dan perkebunan.
“Keberadaan dinas itu nantinya akan mengawal dan mendukung pertumbuhan daerah dan masyarakatnya. Demikian pula potensi sumber daya ekonomi rakyat bakal ikut bertumbuh secara beriringan,†kata Ichwan.
Mantan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Sibolga periode 2010-2015 itu menjelaskan, bila bergabung dengan Kota Sibolga, semua potensi sumber daya alam (SDA) bisa dikembangkan maksimal, sehingga masyarakat di Kecamatan Sitahuis dapat menikmati hasil pembangunan, dan tidak lagi menjadi “anak tiri di negeri sendiriâ€.
“Kita sudah melihat, selama ini belum pernah ada pembangunan yang menyentuh langsung kepada kepentingan masyarakat di Kecamatan Sitahuis, terutama pemberdayaan ekonomi rakyat di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan dan lainnya,†beber Ichwan.
Ditambahkan, tidak menutup kemungkinan, lokasi perkantoran Pemko Sibolga yang kini masih berada di jantung kota yang berada di pesisir pantai barat Sumatera Utara itu juga dapat dialihkan di kawasan perbukitan yang dinilai paling strategis untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kalau bisa, semua kantor SKPD bergabung dalam satu kawasan perkantoran Pemko Sibolga, tidak terpisah atau berpencar seperti yang ada sekarang, sehingga masyarakat mudah mengurus segala keperluannya,†katanya.
Menurutnya, Pemko Sibolga pasti lebih sulit meminta perluasan wilayah di daerah Kecamatan Sarudik maupun Tapian Nauli yang selama ini terwacanakan. Pertimbangan dan alasannya sangat jelas, bahwa kedua kawasan strategis itu memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.
“Secara politik, kedua daerah itu juga merupakan lumbung suara. Maka sampai kapanpun dua kawasan itu tidak akan pernah dilepas dan diberikan kepada Pemko Sibolga. Itulah alasan kita menyampaikan bahwa, Kecamatan Sitahuis yang selama ini kurang mendapat sentuhan pembangunan, lebih cocok bergabung dengan Kota Sibolga,†pungkasnya.
Ichwan menyakini, bila Kecamatan Sitahuis bergabung ke Kota Sibolga, maka persoalan pemukiman rakyat tidak akan menjadi kendala, karena ketersediaan lahan telah terpenuhi. Tinggal membangun tata ruang dan tata kelola lingkungan yang lebih tepat dan modern.
“Begitu pula untuk membangun universitas dan sarana pendidikan lainnya, bahkan daerah untuk kawasan industri, Pemko Sibolga sudah punya lahan yang cukup dan mendukung,†imbuh Ichwan.
(Dom)