KedaiPena.Com- Rahayu Saraswati Djojohadikusumo memastikan siap mundur jika tidak berhasil realisasikan janji program kampanye sebagai calon Wakil Wali Kota Tangsel.
Hal itu disampaikan Saraswati sapaan akrab saat menjadi narasumber Leaders Conversations yang digelar Indonesia Political Opinion (IPO) secara virtual, Kamis (15/10/2020).
“Saya berpolitik nothing to lose, bukan karir yang saya cari, tetapi pelayanan dan pengabdian. Untuk itu, jika program yang saya dan Babeh Muhammad janjikan tidak terealisasi, saya siap mundur, termasuk jika saya tidak diberi porsi untuk kewenangan yang saya kuasai bidangnya,” tegas Saraswati.
Keponakan Prabowo Subianto itu menilai pembangunan Tangsel sejauh ini belum maksimal, meskipun ia mengapresiasi beberapa hal. Di antara kritik Saraswati adalah pembangunan yang belum merata untuk semua masyarakat.
“Pemerintah Tangsel selama ini hanya melihat masalah secara makro, sehingga melupakan detail, padahal Tangsel punya potensi luar biasa, dan itu yang akan kami perbaiki demi pembangunan Tangsel yang merata, sesuai slogan Tangsel untuk semua” lanjutnya.
Menanggapi janji politik Saraswati, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengapresiasi ketegasan sikapnya. Dedi melihat kehadiran Saraswati di Pilkada Tangsel akan memberi angin segar perubahan.
“Kalau mendengar ide dan gagasan Saraswati, memang ada kesan pembaharuan di Tangsel, terutama soal pemberdayaan manusia sebagaimana yang ia sampaikan, juga soal reformasi birokrasi yang sejauh ini menghambat laju pemerintahan” terang Dedi.
Dedi menambahkan, dalam kampanye akan selalu muncul program bagus dan mengesankan, untuk itu ia berpendapat jika publik perlu memilih kandidat yang paling masuk akal dalam menjanjikan.
“Rasanya semua program akan mengesankan, terlebih kampanye tentu semua berusaha menjadi terbaik, hal penting bagi pemilih adalah menandai kontestan yang paling masuk akal dalam berjanji, dan janji Saraswati sejauh ini cukup rasional” demikian Dedi. Kurnia Syah.
Laporan: Muhammad Lutfi