KedaiPena.Com – Selama dua Minggu, 20 November-2 Desember 2016, Sulawesi Utara dibanjiri 16 artis K-Pop dan artis sinetron Korea. Kehadiran bintang-bintang Korea itu dalam rangka shooting film Reality Show berjudul Law of the Jungle in Manado. Hasil dari shooting selama dua minggu tadi dijadwalkan tayang di Korea Prime Time selama dua bulan.
Para selebriti Korea ini antara lain Jin ‘BTS’, Cheng Xiao ‘Cosmic Girls’, Gong Myung ‘5urprise’, Kim Min Seok, Sungyeol ‘Infinite’, dan Kangnam ‘M.I.B’ dan Sleepy ‘Untouchable’, Sol Bi, dan Yoon Da-hoon.
“Saya baru selesai mendampingi mereka. Mereka membantu mempromosikan pariwisata Sulawesi Utara,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Vinsensius Jemadu, Rabu (2/12).
Bagi VJ, sapaan akrab Vinsensius Jemadu, ini sangat menggembirakan. Maklum, fans K Pop itu sangat banyak. Dan keberadaan fans-fans fanatik tadi, menyebar ke berbagai penjuru dunia. Dari mulai kawasan Asia, Afrika, Amerika, Australia, Eropa, semuanya sudah terkena ‘virus’ K Pop.
“Efeknya bakal sangat dahsyat bagi Sulawesi Utara. Setelah syuting Law of the Jungle in Manado, Sulawesi Utara bakal makin dikenal dunia,†ungkap VJ.
‘Daya ledak’ pembuatan film atau reality show memang dahsyat. Menpar Arief Yahya, sambung dia, sering mencontohkan kisah sukses pariwisata Thailand, jadi makin berkibar lantaran pernah dijadikan lokasi syuting James Bond di Koh Ping Ghan.
Juga Menara Kembar Kuala Lumpur di Malaysia yang ngetop setelah dijadikan film Entrapment yang dibintangi Sean Connery. Lalu, Selandia Baru yang ikut ngetop setelah film The Lord of the Rings menggunakan lokasi di sana.
Bali sebenarnya pernah beberapa kali disentuh dengan model promosi melalui film. Yakni ketika bintang kenamaan Hollywood, Julia Robert memanfaatkan Pulau Dewata sebagai lokasi syuting Eat, Pray, Love. Terakhir, ada destinasi Morotai yang ikut ngetop setelah dijadikan lokasi syuting jaringan TV terbesar nomor dua Perancis, TV M6.
“Saya yakin setelah ini pariwisata Sulawesi Utara makin berkibar. Makin heboh,†ucap VJ.
Soal potensi, Sulawesi Utara memang punya segalanya. Dan syuting Law of the Jungle in Manado membuktikan hal itu. Dari Tangkoko Bitung, Mahoro Pulau Siau hingga Nani Wartabone Kotamobagu National Park, semuanya tak kalah eksotisnya bila dibanding Thailand dan Malaysia, dua rival yang menjadi musuh professional dan musuh emosional Wonderful Indonesia.
Di Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih Tangkoko, artis-artis Korea menjumpai banyak hal unik yang sulit ditemukan di destinasi lainnya. Ada sekumpulan Yaki dan Tarsius yang dijumpai mereka. Bagi yang belum tahu, tarsius adalah monyet terkecil di dunia yang telah langka.
Kepalanya bisa berputar 180 derajat. Ukurannya kecil sekali, hanya sekitar 10cm dan selalu berada di pohon beringin.Habitatnya hanya ada di Indonesia dan Filipina. Sementara Yaki adalah monyet hitam endemik Sulawesi (Macaca nigra) yang keberadaannya berpusat di Sulawesi Utara.
Mahoro Pulau Siau? Juga tak kalah dahsyatnya. Wisata baharinya tak kalah dengan Bunaken. Pulau Mahoro merupakan titik paling timur dari cluster Buhias, sehingga menjadikan pulau ini semacam benteng bagi pulau-pulau lainnya.
Salah satu sisinya langsung berhadapan dengan lautan bebas yang membuat dinding-dinding batunya terhantam ombak. Sementara di sisi lainnya menjadi begitu tenang, setenang air dalam kolam, karena di depannya terhampar beberapa pulau yang memagari.
Pulau indah ini menjadi tempat sangat indah untuk menikmati pemandangan Gunung Api Karangetang yang dijuluki sebagai The Real Volcano. Sunrise dan sunset bisa dinikmati di sini. Tak heran, keindahan Mahoro mampu membuat takjub beberapa pelancong yang datang ke pulau itu. Sebut saja Travel Photographer Professional, Ebbie Vebri Adrian yang sudah mendatangi lebih dari 2.000 destinasi wisata di Indonesia.
“Bintang K Pop dan sinetron Korea juga ikutan takjub. Semua terkesima dengan pantainya yang begitu indah, pasir putihnya yang tidak terasa panas walau siang terik,†ungkap VJ.
Nani Wartabone Kotamobagu National Park punya cerita lain lagi. Ada banyak potensi flora yang dijumpai bintang-bintang Korea di wilayah ini. Dari mulai kayu hitam, kayu besi, kayu inggris), cempaka, paku-pakuan, palem, rotan, hanjuang hijau hingga bunga bangkai, semuanya ada di kawasan ini.
Kekayaan faunanya? Ada 24 jenis mamalia, 125 jenis aves, 11 jenis reptilia, 2 jenis amfibia, 38 jenis kupu-kupu, 200 jenis kumbang, dan 19 jenis ikan yang bisa dijumpai di sini. Dan semuanya dibalut dengan keberadaan Air Terjun Mengkang, Air Terjun Tumpah, Air Terjun Lombonga dan Gua Batu Berkamar.
“Kekuatan eksposurenya bakal makin dahsyat. Karenanya kami menyiapkan dengan maksimal. Garuda Indonesia juga ikut dilibatkan untuk mensupport kegiatan ini,†terang VJ.
Saat ini, pariwisata Sulawesi Utara terus menggeliat. Sejak Lion dan Sriwijaya membombardir banyak penerbangan langsung dari Tiongkok, jumlah wisman yang tadinya 12.000 orang per tahun sekarang menjadi 12.000 wisman per bulan. Dan mulai Januari 2017, VJ melaporkan akan ada tambah 10 flight per hari ke Manado dari 8 kota di Tiongkok. Manado bakal semakin heboh dan kuat, pariwisatanya.
“Dalam kesempatan yang sama Jin Air tahun depan sudah mulai terbang charter ke manado dengan salah satu wholesaler di Seoul. Paket sudah dibuatkan Incheon-Manado-Bali-Incheon,†terang VJ.
Laporan: Anggita Ramadoni