KedaiPena.Com – Begawan Ekonomi, Rizal Ramli menceritakan, saat dirinya masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman tahun lalu, pernah mengkritisi rencana pencabutan subsidi listrik untuk golongan 450 VA dan 900 VA yang diwacanakan sejumlah menteri di Kabinet Kerja.
“Satu setengah tahun lalu saya di kabinet ada usul tarif listrik 450 dan 900 VA dinaikin. Alasannya mereka bukan orang miskin karena tidak terdaftar, kita perlu potong subsidi naikin bisa dapat Rp20 triliun,” beber RR kepada KedaiPena.Com ditulis Jumat (7/7).
“Lantas, saya tanya Pak Menteri, Pak Presiden, kalau rakyat yang pakai 450 VA mau dicabut, maka dia akan cabut penggunaan kulkas. Sedangkan kalau 900 VA itu jelas akan buat masyarakat nyaris miskin, kecuali beberapa orang punya kos-kosan,” sambung dia.
RR pun saat itu menegaskan kepada Presiden dan sejumlah Menteri di Kabinet Kerja, bila tarif listrik kedua golongan tersebut dicabut, maka pasti rakyat miskin di Indonesia akan semakin bertambah.
“Saya katakan, Bapak Presiden kalau kita naikin tarif pasti rakyat miskin nambah saya tidak setuju. Tapi saya ada saran, PLN saat itu kehilangan transmisi. Saya katakan kepada pak Presiden kalau kita mampu kurangi kerugian transmisi dari 10 ke 3 persen kita bisa hemat,” ungkap RR.
Tidak hanya itu, RR saat itu juga menjelaskan, jika PLN bisa merenegosiasi harga pembelian dan mengurangi ‘mark up’ anggaran, niscaya pemerintah tidak perlu melakukan pencabutan subsidi.
“Proyek PLN Rp100 triliun. Dan kalau kita bisa kurangi ‘mark up’, maka kita bisa hemat hingga Rp50 triliun, itu 30 kali dari cabut subsidi orang miskin. Dan Direksi PLN pun menyanggupi 3 saran tersebut,” cerita RR.
“Bahkan, saat itu Presiden juga setuju dan tidak ada lagi usul naikin listrik, langkah itu hemat. Namun, setelah saya keluar dari kabinet adalagi usul yang sama soal pencabutan subsidi tarif listrik ini,” demikian mantan Menko Perekonomian ini.
Laporan: Muhammad Hafidh