KedaiPena.Com – Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai positif usulan dari Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat Din Syamsuddin soal keberadaan partai Islam di Indonesia.
“Hal yang positif dan bagus saja usulan dari Din Syamsuddin tersebut, perlu. Karena partai-partai Islam juga perlu bersatu,” ujar Ujang kepada KedaiPena.Com, Sabtu, (29/2/2020).
Meski demikian, Ujang menilai, bahwa persatuan atau koalisi partai-partai Islam seperti yang diusulkan oleh Din akan sulit terwujud.
“Karena masing-masing elit partai Islam jalan masing-masing dan punya kepentingan masing-masing, belum berpikir tentang umat. Tapi masih berpikir kepentingan pribadi, kelompok, dan partainya,” tegas Ujang.
Ujang melanjutkan bersatunya partai Islam masih sulit dilakukan lantaran masih adanya persoalan kekuasaan di setiap parpol.
“Yang tadinya jadi ketua partai otomatis tidak lagi. Yang tadinya berkuasa otomatis tidak lagi. Ini soal kekuasaan. Kalau disatukan. Banyak yang kehilangam privellege. Misal, PKS gabung dengan PPP. Maka ketumnya akan satu. Rugi dong,” tandas Ujang.
Untuk diketahui, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat Din Syamsuddin mengusulkan adanya satu partai politik Islam tunggal yang akan menjadi saluran aspirasi umat Islam di Indonesia.
Hal itu diperlukan dalam pengambilan peran strategis kenegaraan, baik di lembaga legislatif maupun eksekutif.
Pernyataan tersebut disampaikan Din dalam sidang pleno III Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kemarin (27/2). Tokoh asal Sumbawa, NTB, itu menyatakan, politik merupakan bidang paling krusial bagi umat Islam.
’’Politik menjadi sarana efektif bagi suatu kelompok dalam perlombaannya dengan kelompok-kelompok lain untuk merebut posisi strategis di arena nasional,’’ kata dia.
Laporan: Muhammad Lutfi