KedaiPena.Com – Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaen mengaku setuju dengan pendapat pengamat politik Effendi Ghazali yang menyebut bahwa ketetapan Presidential Treshold (PT) 20 persen merupakan sesuatu hal yang radikal.
Ferdinand begitu ia disapa menuturkan bahwa keputusan penetapan PT 20 persen tersebut pada penyelenggaraan pesta demokrasi tahun depan memang sangat radikal.
“Radikal terhadap demokrasi karena PT tersebut telah mempersulit rakyat mendapat pilihan yang lebih baik dan lebih banyak dalam demokrasi untuk memilih pemimpinnya,” ujar dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Selasa (12/6/2018).
PT tersebut dapat dikatakan radikal, lanjut Ferdinand, lantaran ketentuan PT 20 persen tersebut berpotensi menutup ruang demokrasi dan berpotensi menghadirkan calon tunggal.
“Dengan demikian syarat tersebut harus dihapus dari demokrasi. Demokrasi harus mudah, gampang bukan malah dibuat sulit,” imbuh Ferdinand.
Kendati demikian, Ferdinand menegaskan, masih ada peluang untuk menggugat baru dengan argumen yang berbeda soal keputusan PT 20 persen tersebut. Hal itu juga menjawab keputusan MK soal ketetapan PT 20 persen per Januari lalu.
“Nanti kami umumkan ke media setelah selesai disusun. Kami selesaikan dulu karena ini kan menyangku strategi jadi belum bisa dibuka sekarang,” pungkas Ferdinand.
Laporan: Muhammad Hafidh