KedaiPena.Com – Seorang Agen Sembilan Bahan Pokok (Sembako) mengeluhkan, kenaikan harga minyak goreng sejak dua bulan lalu. Pasalnya, hingga saat ini belum ada langkah apapun yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Tangsel.
Hal tersebut dikatakan salah seorang Agen Sembilan Bahan Pokok (Sembako) Irawati. Ia menuturkan, kenaikan harga minyak goreng jenis curah, belum ada operasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
“Biasanya kalau harga sudah naik begini, ada operasi pasar yang dilakukan oleh Pemda. Tapi sampai sekarang belum ada,” jelasnya, ditulis, Jumat, (29/10/2021).
“Kenaikannya sudah dua bulan ke belakang. Kalau barang barang jenis lain, relatif stabil. Yang naik tinggi itu memang hanya minyak goreng saja,” tutupnya.
Ditemui terpisah, salah seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) sektor makanan ringan (kerupuk) bernama Wawan (36) di kawasan Rodahias, Serpong, Kota Tangsel mengungkapkan hal serupa. Kenaikan harga minyak goreng, dirasakan sejak dua bulan lalu.
“Setelah Idul Fitri, kurang lebih Bulan Juni dan Juli, itu kisaran harganya di Rp170 ribu sampai Rp180 ribu. Sekarang, per jirigen yang isi 16 liter, harganya sudah Rp288 ribu. Jangankan untung, kita nombokin terus. Tekor yang ada,” ujar Wawan.
Menurut Wawan, naiknya harga minyak goreng curah super tersebut, tidak dapat dibarengi dengan naik harga kerupuk kemasan. Alhasil, saat ini dirinya harus memikirkan bagaimana dapat terus berusaha, sebab karyawan yang harus dihidupi.
“Kita ngga bisa naikin harga kerupuk kemasan kita. Karena kalau saya naik, belum tentu pengusaha kerupuk yang lain ikutan naik. Yang ada saya ngga laku jualannya. Makanya, harus ada kekompakan dalam menyikapi naiknya harga minyak goreng ini. Karyawan yang kerja disini juga kan perlu makan, mereka perlu hidup karena digaji kan? Jadi bagaimana perhatian pemerintah? Minimal, distabilkan lah harga minyaknya,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan