KedaiPena.com – Jelajah Gunungkidul yang diselenggarakan oleh Komunitas Gowes Untuk Bumi, dinyatakan mampu menjadi pemicu untuk menjadikan Gunungkidul sebagai salah satu Kota Ramah Sepeda dan juga sebagai destinasi wisata para goweser.
Sesditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Tulus Laksono menilai Jelajah Gunungkidul dapat menjadi salah satu trigger atau pemicu untuk mencanangkan Gunungkidul Ramah Sepeda.
“Bumi Watu Obong dapat menjadi salah satu titik tujuan bagi para pesepeda, selain Pasar Gari, Sendang Rosario,” kata Tulus saat ditemui disela Jelajah Gunungkidul di Bumi Watu Obong, Wonosari Gunungkidul, DI Yogyakarta, ditulis Minggu (18/9/2022).
Ia menyebutkan titik kunci keberhasilan program ini adalah Bupati Gunungkidul. Sementara, KLHK hanya berperan sebagai pendorong untuk mempercepat.
“Kondisi kerusakan lingkungan di Watu Obong ini karena masyarakat membutuhkan mata pencaharian sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Saat pembakaran batu tersebut dihentikan, maka harus dipastikan juga masyarakat memiliki mata pencaharian pengganti. Sehingga, mereka tak akan kembali lagi melakukan penambangan batu,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan komunitas pesepeda dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menyusun berbagai track sepeda, sebagai bagian dari pengembangan destinasi wisata.
“Misalnya, dibangun track ke Bumi Watu Obong, melalui beberapa jalur. Para goweser bisa memilih mau track yang mana. Nanti bisa dibuat juga alternatif jalur yang menyusuri Pantai. Jadi memang banyak lah yang bisa dikembangkan. Para pesepeda mendapatkan tempat untuk jelajah, masyarakat mendapatkan dampak ekonomi dari kegiatan tersebut,” ujarnya lagi.
Seperti sebelumnya, Tulus kembali mengingatkan peran komunitas pesepeda dalam mengkampanyekan gerakan langit biru dan Hijaukan Bumi adalah sangat menentukan.
“Karena memang komunitas itu kan bagian dari masyarakat. Saat komunitas membangun gerakan atau kampanye maka masyarakat akan lebih mudah menerima, jika dibandingkan pemerintah. Sehingga, penting sekali komunitas mampu menyebarkan pola pemikiran hidup sehat dengan bersepeda sekaligus menjaga Bumi,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa