KedaiPena.Com – Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil enggan menduga, penusukan dua anggota Brimob oleh seorang pria di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan terkait dengan sentimen umat Islam kepada Kepolisian Republik Indonesia.
Seperti diketahui, penusukan kepada dua anggota Brimob ini, merupakan kedua kali dalam jangka waktu seminggu aparat kepolisian diserang. Setelah pada saat momen lebaran Markas Polda Sumatera Utara juga diserang oleh teroris.
Spekulasi bermunculan, serangan terhadap pihak kepolisian ini berkaitan dengan sentimen umat muslim kepada pihak Kepolisan, yang kerap kali mendeskreditkan umat muslim di Indonesia.
Terlebih lagi baru-baru ini Polri kembali melakukan kontroversi dengan mencuatnya Film ‘Aku Adalah Kau Yang Lain’.
“Kita tidak bisa menduga-duga dan mengaitkan dengan kejadian ini, dengan kejadian sebelumnya,” ujar politisi PKS ini kepada KedaiPena.com, Jumat (30/6).
Nasir pun menduga, serangan beruntun ini sebagai upaya pelemahan kepada pihak kepolisian karena bertugas mengejar, menangkap dan membunuh teroris selama ini.
“Densus 88 kan juga adalah polisi. Dan ini resiko melawan teroris dan kita berharap polisi tidak boleh kalah dengan pelaku kejahatan yang dilakukan teroris,” beber dia.
Ketika ditanya, apakah serangan ini menjadi sebuah tanda bahwa Indonesia sudah darurat serangan terorisme, Nasir dengan tegas menjawab belum.
“Sifatnya masih sporadis dan pelakunya juga masih tradisional. Makanya belumlah (Darurat Terorisme),” pungkas Nasir.
Laporan: Muhammad Hafidh