KedaiPena.Com – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menilai, wajar jika saat ini elit PDIP mengganggap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai musuh abadi. Walaupun, memang dalam politik ada istilah tidak ada musuh abadi.
Fenando menyampaikan hal tersebut merespon perang kritik yang terjadi antara elit PDIP dengan Demokrat terkait kepimpinan rezim SBY dan Jokowi saat ini.
“PDIP, Megawati dan para kader sepertinya masih terus mengingat peristiwa yang terjadi tahun 2004 lalu. Peristiwa bermula saat Megawati merasa dikhianati oleh SBY yang menjadi pembantunya pada saat itu,” papar Fernando, Sabtu, (30/10/2021).
Berdasarkan informasi SBY sempat ditawari Megawati menjadi wakilnya pada Pilpres 2004. Nqmun SBY menolak dengan sudah puas dengan posisinya di Kabinet.
“Megawati mungkin merasa yakin dengan pernyataan SBY tersebut karena di pada saat awal dilantik SBY sempat membisikkan pada Megawati akan mengawal sampai 2009,” tegas Fernando.
Dengan demikian, tegas Fernando, sangat wajarlah kalau Megawati dan para kadernya begitu marah terhadap SBY karena merasa dibohongi dan dikhianati.
“Mungkin Megawati menganggap SBY sebagai mantan Jenderal yang memikiki jiwa ksatria dan jujur ternyata tidak karena apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan yang dilakukan,” pungkas Fernando.
Laporan: Muhammad Lutfi