KedaiPena.Com -Â Akademisi Institut Keuangan Perbankan Informatika Asia (IKPIA) Perbanas, Arus Akbar Silondae mengatakan bahwa tindakan penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan dapat dikatakan sebagai bentuk teror pada upaya pembeberantasan korupsi di Indonesia.
“Melihat Novel salah Baswedan yang merupakan simbol perlawan korupsi di Indonesia. Maka teror ini dapat di katakan sebagai upaya pengembosan pemberantasan korupsi di Indonesia,” jelas dia kepada KedaiPena.Com, ditulis Kamis (13/4).
Masyarakat pun, kata Arus, saat ini sudah semestinya sadar bahwa teror kepada Novel Baswedan harus di hadapi bersama-sama. Karena, jelas hal ini telah menjadi ancaman pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Saat ini kepentingan kita adalah mencegah dan merapatkan barisan terhadap gerakan perlawanan. Karena, kalau dibiarkan kita akan muncul kegiatan intimidasi terhadap kegiatan pemberantas korupsi,” beber Arus.
KPK pun, lanjut Wakil Rektor Bidang Umum dan Kemahasiswaan, tidak perlu takut atau melemah dengan adanya serangan kepada Novel Baswedan ini.
“Saya berharap agar kasus ini dapat terselesaikan dengan cepat. Dan polisi pun cepat menemukan motif dari penyerangan tersebut,” tandas Akademisi di bidang hukum tersebut.
Laporan: Muhammad Hafidh