KedaiPena.Com – Asal usul kabupaten Wonogiri tidak terlepas dari cerita yang berasal dari petilasan RM Said dalam mencari dan menyusun kekuatan untuk melawan ketidakadilan oleh penguasa. Salah satunya adalah petilasan Sendang Siwani yang berada di Dusun Matah, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
KedaiPena.Com meluangkan waktu untuk menelusuri salah satu situs bersejarah di Wonogiri ini. Ketika masuk pintu petilasan Sendang Siwani, pandangan mata akan langsung tertuju pada sebuah relief dinding berukuran 3 X 1 meter yang terletak di sebelah Sendang Siwani. Relief ini sengaja dibuat untuk menceritakan asal usul tempat.
Perjalan RM Said memang tidak sebentar dalam menapaki daerah yang dulunya adalah hutan dengan batu batuan yang cukup besar. Setelah singgah di Sendang Sinangka yang kini menjadi Desa Keloran, RM Said kemudian melanjutkan perjalanan.
Dan ketika melihat ada seekor kerbau yang hampir mati ketika bertarung dengan yang lain, kerbau tersebut menjadi kuat kembali setelah meminum air di sebuah sumur. Kerbau itu kembali seolah mendapat kekuatan yang berlipat hingga dapat mengalahkan kerbau lain yang hampir membunuhnya.
Melihat peristiwa itu, RM Said kemudian singgah untuk meminum air dalam sumur tersebut agar para prajurit pengikutnya menjadi kuat. Makanya, tempat tersebut dinamakan Sendang Siwani. Sendang artinya tempat dimana sumber mata air ada, wani artinya berani.
Jadi orang yang meminum air dari Sendang Siwani dipercaya akan semakin berani karena kekuatannya menjadi bertambah. Cerita inilah yang tergambar dari dinding relief berukuran 3 X 1 meter yang terletak di sebelah pasinggahan Sendang Siwani tersebut.
Terlepas dari cerita asal usul Sendang Siwani, petilasan ini hingga kini masih masih tetap banyak dikunjungi oleh peziarah dari dalam maupun luar daerah Wonogiri. Tujuannya pun tidak sekedar hanya ingin menambah kekuatan, namun banyak mereka para pengunjung datang untuk mencari petuah, mencari obat bagi yang sakit atau pun sekedar menenangkan dirinya dari pelbagai masalah yang sedang dialaminya.
Sendang Siwani terletak tidak jauh dari Jalan Raya Solo-Wonogiri, hanya sekitar 5 KM saja. Akses yang mudah dijangkau dan kerapian serta kebersihan tempat ini patut mendapat apresiasi. Salah satu pengunjung bernama Harun (47) asal Ngawi yang sengaja datang untuk bermeditasi mencari ketenangan diri mengakui hal tersebut.
Kerapian tempat ini tidak terlepas dari peran seorang penjaga juru kunci bernama Ki Demang yang langsung mendapat mandat dari KGPAA Mangkunegara Surakarta.
Jika dibandingkan dengan Sendang Sinangka, petilasan Sendang Siwani ini terbilang lebih aktif, terbukti dengan kegiatan tahunan setiap tanggal 1 Suro mengadakan pentas wayang Kulit. “Kegiatan rutin kita wayang mas tiap tanggal 1 syuora” ujar sang Juru Kunci.
Sementara Harun salah seorang pengunjung berujar, seharusnya anak muda zaman sekarang jangan cepat melupakan peninggalan sejarah. Ayah 3 anak yang masih duduk di bangku SMK ini menambahkan, juga cukup tertarik untuk mengunjungi sedang-sendang yang lain seperti Sendang Sinongko, sapaannya.
Situs budaya yang masih dilestarikan seperti ini seharusnya dapat menjadi nilai lebih untuk pemerintah setempat, mengingat potensi pariwisata Kabupaten Wonogiri terbilang cukup menjanjikan untuk menjadi sumber pendapatan daerah.
Jadi sudah sepantasnya pemerintah daerah lebih memberikan dukungan terhadap situs wisata dalam wujud petilasan, benda budaya, tradisi, cagar alam dan masih banyak lagi potensi-potensi yang belum tergali dengan maksimal.
Laporan: Aris Sugiyanto