KedaiPena.Com – Sejarah terbentuknya kabupaten Wonogiri tidak terlepas dari perjalanan Raden Mas Said yang terusir dari Kerajaan Surakarta karena perebutan kekuasaan pada zaman keraton.
Raden Mas Said yang sesungguhnya adalah putra mahkota, seharusnya menjadi pewaris tahta Kerajaan Surakarta. Namun ia terlempar dari pusaran kekuasan dan berkelana mencari tempat baru untuk menyusun kekuatan agar mendapatkan keadilan.
Sendang Sinangka merupakan salah satu tempat bersejarah dari perjalanan Raden Mas Said dalam melatih dan menyusun strategi perang melawan keraton yang berkuasa kala itu.
Keberadaannya yang terletak di Dusun Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah ini hingga sekarang masih banyak dikunjungi para peziarah. Kebanyakan dari mereka hendak mencari petunjuk dalam mencari pemecahan masalah dengan cara berdoa di tempat ini.
Masyarakat sekitar mempercayai, konon air yang ada di Sendang Sinangka ini mempunyai nilai magis. Sehingga siapa yang meminum airnya dapat sembuh dari penyakit atau dapat terlepas dari masalah yang sedang dialaminya.
Mulyanto selaku Juru Kunci Sendang Sinangka mengatakan, pengunjung ramai berdatangan dari berbagai daerah hingga dari luar daerah Wonogiri.
“Biasanya pada malam Selasa dan Jumat banyak yang datang mas untuk mencari petuah dari Allah SWT dengan jalan ‘nglakoni’ atau berdoa ditempat ini,” tutur Mulyanto kepada KedaiPena.Com, belum lama ini.
Sementara, kepala desa setempat, Sumaryanto, tidak membatasi bagi siapa saja yang datang untuk berdoa dan meminta apa yang diinginkankan. Asalkan tidak menganggu kenyamanan dan ketenangan warga sekitar.
“Kami selaku pemerintah Desa Keloran memberikan ruang kepada siapapun untuk berziarah, berdoa, atau pun bermeditasi di objek wisata Sendang Sinangka. Akan tetapi kami tetap mengimbau kepada para pengunjung yang melakukan aktivitas tetap menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar, mengingat berdekatan dengan rumah warga,” tuturnya
Namun demikian, warga sekitar terkadang merasa terganggu dengan kegiatan yang dilakukan para pengunjung yang dilakukan di malam hari. Salah satunya penghuni rumah yang letak rumahnya tidak jauh dari Sendang Sinangka, Rustam.
Ia sering mencium bau dupa atau kemenyan di malam hari. Meskipun tidak berada di tempat tersebut, namun hawa mistis sering dirasakannya.
Pemerintah desa setempat seharusnya juga peka terhadap para pengunjung yang datang karena bisa saja mereka yang datang punya niatan yang kurang baik. Apalagi, silih berganti pengunjung datang tanpa diketahui indentitas mereka.
Sendang Sinangka yang kini menjadi obyek wisata sendiri situs warisan sejarah milik Kabupaten Wonogiri, kebetulan berada di Desa Keloran. Sebab, Sendang Sinangka ini merupakan embrio terbentuknya kabupaten Wonogiri yang dulunya adalah hutan dan batu.
Laporan: Aris Sugiyanto