DULU, sulit, susah dan ribet menjelaskan bangsa Indonesia bel merdeka kepada pegawai pribumi yang bekerja kepada Belanda. Karena mereka sudah makmur dan mapan di bawah ketiak penjajah.
Sekarang, sama susahnya, sulitnya, ribetnya menjelaskan kepada pribumi yang menjadi ASN, tentara dan polisi serta aparat hukum rezim, bahwa sekarang NKRI belum merdeka. Alias sedang dijajah asing, aseng dan sembilan naga.
Tanah Air sebagian besar sudah milik asing, aseng dan sembilan naga. Silahkan tanyakan kepada kementerian terkait, tuan-tuan tanah itu siapa?
Perkebunan sebagian besar sudah milik asing dan aseng serta sembilan naga. SDA sebagian besar sudah milik asing, aseng dan sembilan naga. Pelabuhan, bandara jalan tol sudah sebagian besar dijual mereka.
Rezim tak mampu menyelamatkan rakyat dari ancaman Covid -19. Terkesan pribumi sedang digenosida, sementara TKA Cina dengan deras masuk ke seluruh NKRI, sementara tenaga kerja pribumi lagi di-PHK.
Leher pribumi sedang dicekik dengan pajak mahal, listrik mahal, BPJS mahal, sembako mahal, BBM mahal guna untuk membayar utang yang menggunung.
Kedaulatan ekonomi tidak ditangan rakyat lagi tetapi sudah di tangan asing dan aseng serta sembilan naga.
Pemilu dilakukan dengan TSM untuk tidak jurdil. Maaf pemilu menghasilkan pemerintahan ‘kaleng-kaleng’, pemerintahan boneka, rezim boneka, pemiliknya adalah asing dan aseng serta sembilan naga (oligarki).
Kedaulatan NKRI sudah tidak ditangan rakyat lagi, tetapi sudah ditangan asing, aseng dan sembilan naga alias oligarki.
Batang tubuh UUD NRI tahun 1945 asli sudah mendahului diamandemen atau diubah empat kali sehingga bernuansa kapitalisme, liberalisme, sekulerisme.
Dengan RUU HIP dan RUU BPIP, rezim sedang berusaha mengubah pancasila menjadi trisila dan ekasila bernuansa neo komunisme.
Sempurnalah UUD NRI 1945 palsu sebagai dasar NKRI bernuansa kapitalisme, liberalisme, sekulerisme dan neo komunisme.
WNI kritis harus menyelamatkan kedaulatan, keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI yang ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945.
Selamatkan bangsa dari ancaman neo komunisme, kapitalisme, liberalisme dan sekularisme. WNI kritis sedang membela negara dikriminalisasi dan dipersekusi.
Bangunan, bangun, bangun kawan. NKRI bukan milik pribumi lagi, sedang dijajah asing aseng dan sembilan naga.
TNI, Polri, ASN, aparat hukum, DPR, MPR, dan DPD, sadar, sadar, sadar NKRI bukan milik pribumi lagi.
Kemudian anak cucu kita, tinggal menangis dan menderita. Kalau tega terhadap anak cucu kita, silahkan tidur lelap di zona nyaman.
Kalau tidak tega terhadap anak dan cucu kita, berbuatlah, berhijrahlah, berjuang untuk perubahan. Selamat berjuang kawan.
Oleh Mayjen TNI Purn Deddy S Budiman, Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa