Artikel ini ditulis oleh Sholihin MS, Pemerhati Sosial dan Politik.
Jokowi pergi ke Luar Negeri dan menugaskan Ma’ruf Amin sebagai PLT.
Apakah ini kebetulan atau sudah direncanakan, setiap ada demo rakyat yang menuntut hak-haknya, Jokowi selalu menghindar dan menganggap remeh keluhan rakyat. Jadi Jokowi itu Presidennya siapa?
Jangan-jangan Jokowi itu bukan Presiden Rakyat Indonesia. Karena yang diurusin cuma dirinya dan anaknya (Gibran, dan Kaesang). Demi memuluskan ambisinya, seluruh lembaga negara dan para aparat di bawahnya dikerahkan.
Rakyat dibiarkan terus menderita.
Tengok, rakyat di bawah terus berjibaku dengan kesengsaraan dan maut, sedangkan para pejabat di atas dengan rakusnya mengkorupsi uang rakyat yang terus jadi bancakan.
Demi menyogok suara rakyat untuk kepentingan anaknya, dana 500 triliun dihambur-hambur seenaknya oleh Jokowi.
Gara-gara gelontoran bansos untuk kampanye, sekarang mulai terjadi kelangkaan beras di lapisan masyarakat bawah.
Harga beras yang sebelumnya cuma 10.000-12.000 per kilo, sekarang sudah mencapai 18.000 bahkan sudah ada yang tembus sampai 23.000 per kilo. Di tempat tertentu orang harus antri panjang untuk mendapatkan beras, mirip kejadian di tahun 1948 dan 1965 di zaman PKI.
Tidak ada empati sama sekali dari seorang Jokowi.
Ketika rakyat mau mengadukan nasibnya dengan mendatangi istana, Jokowi selalu ngacir pergi entah ke mana, bukannya menyempatkan diri untuk menampung keluhan rakyat.
Kini, ketika rakyat sedang menuntut keadilan atas pelaksanaan pemilu yang curang kepada para wakil rakyat di DPR, Jokowi pergi ke Luar Negeri dan baru kali ini menugaskan wakilnya untuk menjadi PLT.
Sepertinya Jokowi lebih baik di luar negeri saja tidak usah pulang, biar negara dipegang oleh orang yang waras sehingga semua bawahannya kembali ke jalur yang benar.
Semoga Ma’ruf Amin sebagai PLT selama beberapa hari mampu mengembalikan wibawa Pemerintah dan memerintahkan TNI-Polri, Lembaga Negara seperti KPK, MK, KPU, dll untuk kembali ke jalan yang benar dan menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.
Di bawah Jokowi selama 10 tahun, negara sangat terpuruk hampir di semua bidang. Saatnya Jokowi mundur dari kursi Kepresidenan biar digantikan pemimpin yang amanah, jujur, adil, cerdas, berwibawa, dan kompeten. Semakin Jokowi bertahan negara semakin rusak, apalagi kalau diserahkan kepada anaknya, Gibran bakal hancur lebur.
Bandung, 24 Sya’ban 1455
[***]