KedaiPena.Com – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara merilis data pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara semester I tahun 2017. Disebutkan, berdasarkan kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB), pertumbuhan ekonomi Sumut mengalami pertumbuhan.
“Pertumbuhan ekonomi Sumut yang diukur berdasarkan kenaikan PDRB atas dasar harga konstan 2010, pada Semester I 2017 meningkat 4,80% dari periode yang sama tahun lalu. Dimana untuk pertumbuhan tertinggi terdapat pada lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 10,80% yang diikuti real estate sebesar 9,58%, serta informasi dan komunikasi sebesar 9,33%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi ada pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,37%,†urai Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Senin (7/8).
Syech menyebutkan, dari pendekatan produksi tiga lapangan usaha yang mendominasi PDRB pada semester I 2017 antara lain, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 21,14%. Kemudian, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 20,47%, serta perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 18,01%.
Sedangkan sisi pengeluaran didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga (53,39%) serta ekspor barang dan jasa (36,08%). Dari sisi sektoral, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 4,12%. Dan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi ada pada komponen konsumsi pemerintah yang sebesar 11,31%.
“Bila dibandingkan terhadap triwulan I 2017 (q-to-q) ekonomi Sumatera Utara pada triwulan II 2017 meningkat 1,60%,†katanya.
Syech menyebutkan, pihaknya mencatat ekonomi konsumen di Sumut pada triwulan II 2017 lebih baik dibandingkan dengan triwulan I 2017. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sumut pada triwulan II 2017 sebesar 104,18.
“Membaiknya kondisi ekonomi konsumen terutama didorong oleh meningkatnya volume konsumsi dengan tingkat optimisme sebesar 105,49 dan pendapatan rumah tangga 105,03,†sebutnya.
ITK merupakan indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan BPS melalui Survei Tendensi Konsumen. ITK menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
Dibandingkan dengan ITK triwulan I 2017 yang hanya 101,24, lanjut dia, berarti tingkat optimisme konsumen pada triwulan II 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2017.
Meski demikian, dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di wilayah Sumatera, nilai indeks Sumut triwulan II 2017 masih berada pada urutan kesembilan. Nilai indeks Sumut juga masih lebih rendah dari ITK Nasional yang sebesar 115,92.
Kendati demikian, kata Suhaimi, BPS memprediksi nilai ITK Sumut pada triwulan III 2017 akan sebesar 101,59. Yang mana kondisi itu utamanya dipengaruhi optimisme pendapatan mendatang dengan nilai indeks sebesar 106,32.
Adapun nilai indeks tertinggi triwulan II 2017 terjadi di Sumatera Selatan dengan nilai ITK sebesar 114,67 dan paling rendah dialami Lampung dengan nilai 104,10 dari 10 provinsi yang ada di Sumatera.
Laporan: Iam