KedaiPena.com – Menyusul kabar duka atas meninggalnya tiga tenaga kerja di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada Jumat (24/2/2023), Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman, menyatakan sudah saatnya Dirut PHR Jafee A Suardin mengundurkan diri.
“CERI mengucapkan ikut berdukacita atas meninggalnya tiga tenaga kerja di PT. PHR Blok Rokan hari ini akibat kecelakaan kerja, semoga semua arwahnya diterima disisi Allah SWT, kepada keluarga yang ditinggalin diberikan kekuatan lahir bathin dalam menerima takdir,” kata Yusri, Minggu (26/2/2023).
Sesuai SK Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) No. Kpts – 06 / C00000/ 2022 – S0 tanggal 15 Maret 2022 Tentang Penguatan Aspek HSSE di Lingkungan PT. Pertamina (Persero), lanjutnya, bahwa konsekuensi jabatan yang bersifat tanggung jawab mutlak (Strick Liability) diberlakukan bagi pejabat Kepala Teknik atau General Manager setara yang memimpin kegiatan operasi yang karena jabatannya memegang tanggung jawab penuh dan tertinggi di wilayah terjadinya NoA (Fatality).
“Sehubungan dengan kejadian Fatality pada tanggal 24 Febuari 2023 di CMTF (Centralized Mud Trating Facility) Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir, maka EVP Upstream Business WK Rokan Edwil Suzandi harus dibebastugaskan tentunya terkait implementasi dari SK tersebut di atas,” ungkapnya.
Yusri lantas menegaskan, Dirut PHR diharapkan secara kesatria mengundurkan diri dari jabatannya setelah rentetan kecelakaan kerja di Blok Rokan.
“Mengingat kejadian pada 24 Februari 2023 telah melengkapi jumlah total sembilan tenaga kerja yang meninggal saat bekerja sebagai kecelakaan kerja di Blok Rokan selama sekitar empat bulan terakhir, maka Dirut PT PHR Buyung Jafee Suardin diharapkan secara kesatria mengundurkan diri,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa