KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan membentuk tim gabungan independen guna menelusuri permainan yang meloloskan buron Bank Bali Djoko Tjandra.
“Kenyataannya, terlihat DPO dapat mempermainkan dan mengelabui serta mengatur institusi pemerintah,” kata Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) Azmi Syahputra.
“Ini perlu diselidiki secara menyeluruh, perlu tim gabungan independen yang memeriksa tidak hanya proses kode etik namun perlu penyelidikan yang lebih terukur,” sambung Azmi kepada wartawan, Jumat, (17/7/2020).
Azmi memandang, surat jalan untuk buronan Bank Bali Djoko Tjandra yang dikeluarkan dengan logo resmi Bareskrim Polri dan ditandatangani Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Brigjen Prasetyo Utomo, tidak mungkin ujug-ujug keluar.
“Ini bukan surat ujug-ujug. Pasti ada alur yang terjadi, koordinasi berbagai pihak, diduga ada kesepakatan yang terjadi sebelum surat ini dibuat. Karenanya, kasus surat jalan ini harus diungkap dengan pemeriksa tim independen, mengingat kasus ini menyangkut wajah institusi penegak hukum Indonesia,” papar Azmi.
Azmi menambahkan, jika melihat anomali setiap lembaga terkait harus disisir menggunakan analisa yang lebih sistemim dan network analisis. Kasus, ini tidak bisa disederhanakan seolah ini cuma oknum atau kesalahan administrasi.
“Diduga jika terlihat dari peristiwa dan aktifitas alur surat yang melibatkan pihak tertentu dan beberapa bidang tertentu di instansi lain. Jelas terlihat dari beberapa tembusan surat tersebut dengan segala proses koordinasinya, dapat di duga jaringan DPO “kuat sekali” untuk urus surat keluar tersebut,” ungkap Azmi.
Azmi menegaskan, perbuatan ini tidak bisa ditolerir dan harus terbuka dengan jelas mens rea dan actus reus-nya. Azmi berpandangan bahwa Kapolri Idham Aziz terkesan jalan sendiri.
“Presiden harus turun tangan langsung untuk bentuk tim independen. Ini DPO negara dan menyangkut kredibilitas institusi penegak hukum Indonesia. Saatnya semakin mendorong dan menguatkan Polri untuk bersih-bersih,” tandas Azmi.
Laporan: Muhammad Hafidh